Jakartakita.com – Bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan 1440 H, tepatnya tanggal 9 – 11 Mei 2019, akan dilangsungkan pameran International Indonesia Islamic Fair (IIIF) 2019 di Kartika Expo Centre, Balai Kartini.
Event ini merupakan untuk yang pertama kalinya digelar dengan skala internasional, dan mencoba untuk mengakomodir serta menggali khazanah keislaman dari seluruh dunia.
“Melalui program ini, diharapkan dapat memperkuat kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya serta pendidikan antar negara-negara muslim sedunia,” ucap Wahyono selaku Ketua Pelaksana IIIF 2019 di Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Ajang IIIF 2019 bakal menghadirkan serangkaian kegiatan, seperti : Islamic Fashion Show, Seminar, Talkshow, Kompetisi, Exhibition & Bazaar, Islamic dan Food & Beverage serta menampilkan anjungan dan atraksi kesenian dari peserta.
“Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Kementerian Agama RI, Kementerian Pariwisata RI, Pemprov DKI, Pemkot Tangerang Selatan, Kedutaan Besar Arab Saudi, Kedutaan Besar Turki serta Kadin Timur Tengah,” imbuh Wahyono.
Ditambahkan, tidak kurang dari 10 jenis lomba berskala internasional yang melibatkan para pelajar dan mahasiswa sengaja diadakan untuk menggali potensi dunia pendidikan Islam. Salah satunya adalah kompetisi Dai Cilik.
“Selain itu, program competition kids akan melibatkan berbagai institusi pendidikan baik dari dalam maupun luar negeri, dan diharapkan dapat ikut mencerdaskan anak bangsa,” terangnya.
Tak ketinggalan, selaku tuan rumah, Indonesia akan menghadirkan busana muslim khas Nusantara, dengan memerkan kain tenun dan songket dari berbagai daerah.
Anna Mariana selaku desainer kain tenun dan songket mengatakan bahwa, saat ini fesyen muslim sudah diakui oleh beberapa negara. Namun, hingga saat ini, Indonesia belum memiliki pasar khusus untuk menjual busana muslim dengan kain khas tenun dan songket.
“Saya berharap, IIIF 2019 dapat mendorong berbagai pihak terkait untuk mewujudkan lahirnya sebuah pasar industri busana muslim khas kain tenun dan songket nusantara berkelas dunia,” pungkas Anna. (Edi Triyono)