GO-PAY Bantu Tingkatkan Inklusi Keuangan Para Musisi Jalanan
Jakartakita.com – GO-PAY, uang elektronik terdepan di Indonesia bagian dari ekosistem GOJEK meresmikan kerjasama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ).
Institut ini merupakan sekolah musik yang diinisiasi oleh aktivis social, Andi Malewa sejak tahun 2014.
Melalui kerjasama ini, GO-PAY menjadi uang elektronik pertama yang bermitra dengan musisi jalanan melalui pengenalan metode pembayaran non-tunai, QR code.
Aldi Haryopratomo, CEO GO-PAY mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan salah satu bentuk inisiasi GO-PAY untuk merangkul lebih banyak masyarakat agar lebih mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan secara digital.
“GO-PAY ingin agar lebih banyak lapisan masyarakat yang bisa terbiasa memanfaatkan teknologi pembayaran nontunai dan merasakan kemudahannya di kehidupan mereka. Sebagai perusahaan teknologi finansial tanah air, kami pun memiliki misi untuk membangun perekonomian Indonesia dari piramida paling bawah dan memberdayakan sektor informal melalui akses terhadap layanan keuangan, termasuk untuk para musisi jalanan,” tutur Aldi di Jakarta, Kamis (20/6).
Ditambahkan, sejak kode QR diperkenalkan pertama kali pada April 2018, GO-PAY mencatat adanya pertumbuhan transaksi di luar layanan aplikasi GOJEK yang mencapai 25 kali lipat sepanjang tahun 2018, dan terjadi kenaikan jumlah pengguna aktif GO-PAY sebanyak 90%.
“Berdasarkan tiga riset berbeda, yaitu dari Financial Times, DailySocial bersama OJK, dan YouGov selama tahun 2018-2019, GO-PAY menjadi salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan masyarakat dan kami harap melalui kerja sama ini, hal tersebut dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi musisi jalanan dalam menjalankan pekerjaannya,” tambah Aldi.
Lebih lanjut dijelaskan, pada tahap pertama kerjasama ini, terdapat lebih dari 80 musisi jalanan, baik individu maupun grup di bawah naungan IMJ yang akan mendapatkan QR code dan dipasangkan pada alat musik mereka. Dengan pemasangan QR code ini, selain masyarakat dapat lebih mudah mengapresiasi karya mereka dengan metode pembayaran non-tunai, musisi jalanan dapat mengakses pendataan transaksi harian dengan lebih mudah.
Tidak ketinggalan, musisi jalanan juga dapat melakukan perencanaan untuk mengatur pengeluaran harian, termasuk juga pemasukan dan penarikan tunai.
“Diharapkan lewat kolaborasi ini kami dapat mendukung para musisi jalanan yang berada di bawah naungan IMJ untuk dapat memiliki akses ke lembaga keuangan formal dimana mereka dapat memiliki rekening tabungan. Selain itu, juga memberikan ruang yang lebih besar untuk berkarya guna meningkatkan taraf dan kualitas hidup mereka,” ungkap Aldi.
Di kesempatan yang sama, Andi Malewa, Pendiri Institut Musik Jalanan menyambut baik kolaborasi antara GO-PAY dengan IMJ.
“Tak dapat dipungkiri bahwa seringkali musisi jalanan mendapatkan stigma negatif di mata masyarakat. Namun di IMJ, selama hampir 5 tahun terakhir, kami terus berusaha membantu mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui beragam pelatihan yang dilakukan secara rutin. Dengan beragam program yang dijalankan, kini pendapatan mereka meningkat pesat hingga 300%. Melalui kolaborasi ini, kami berharap musisi jalanan bisa mendapatkan edukasi keuangan digital serta mendapat akses lebih luas ke ruang untuk berkarya dengan memanfaatkan ekosistem GOJEK. Dengan demikian, stigma negatif pada musisi jalanan mulai berubah sekaligus meningkatkan taraf dan kualitas hidup mereka,” jelas Andi.
Sejumlah musisi jalanan yang mendapatkan QR code dari GO-PAY merupakan musisi yang telah mengikuti program standarisasi IMJ.
Adapun para musisi jalanan tersebut terlebih dulu mengikuti serangkaian program dan tes dibawah bimbingan dua dosen tetap IMJ, yakni Ridho Hafiedz dan Glenn Fredly.
Dalam program ini, seluruh musisi jalanan IMJ juga diharuskan lulus ujian tes kesehatan (anti narkoba) dan berkelakuan baik.