Pernod Ricard Indonesia Gandeng Kertabumi Gelar Program S&R di RPTRA Rawa Pening
Jakartakita.com – Pernod Ricard Indonesia sebuah perusahaan wine & spirits, kembali mengadakan program S&R (Sustainability & Responsibility) dengan mengajak komunitas lokal untuk proyek-proyek yang memang bermanfaat baik bagi lingkungan maupun bagi komunitas.
Edhi Sumadhi selaku Managing Director Pernod Ricard Indonesia mengatakan, ada empat pilar utama yang menjadi nafas S&R Pernod Ricard, yaitu; Nurturing Terroir, Circular Making, Valuing People dan Responsible Hosting.
Hal ini dilakukan karena kebutuhan Indonesia yang sangat mendesak untuk produk-produk upcycling dan juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya produk upcycling, dan seberapa krusialnya menjaga kestabilan lingkungan dengan mereduksi sampah beling menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti gelas, vas, tempat lilin dan lain sebagainya.
“Tahun ini, kami akan memfokuskan diri pada Circular Making dan memilih untuk melakukan program upcycling dari botol-botol bekas milik brand Pernod Ricard Indonesia,” kata Edhi, saat di temui Jakartakita.com di RPTRA Rawa Pening (Raning), Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019).
Menurut data dari Pernod Ricard Indonesia, timbunan sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton setiap tahunnya, dan 5 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik dan beling yang sebenarnya bisa didaur ulang dan kembali dimanfaatkan tanpa harus menjadi masalah bagi bumi kita tercinta.
“Pilar Circular Making inilah yang menjadi poin utama bagi brand Pernod Ricard Indonesia dalam ikut membantu dunia menyadari bahwa sebetulnya sampah-sampah recycle haruslah kembali dimanfaatkan dan jangan sampai membuat masalah baru bagi lingkungan dan komunitas,” jelas Edhi.
Adapun untuk program S&R-nya tahun 2019 ini, Pernod Ricard mengajak serta Kertabumi, yang merupakan salah satu garda terdepan Indonesia dalam hal upcycling, dan pemanfaatan plastik serta beling bekas untuk menjadi sesuatu yang dapat kembali dijual.
Hal ini dilakukan karena Kertabumi sudah berpengalaman melakukan reduksi sampah menjadi barang-barang bermanfaat, serta komunitas mereka yang juga membantu memberdayakan orang-orang yang membutuhkan.
Program yang dimulai dari bulan Juni ini akan dibuka dengan penyerahan 200 botol pertama oleh Pernod Ricard Indonesia, untuk kemudian diolah menjadi sampah yang bermanfaat oleh Kertabumi.
Setelah itu, program ini akan di evaluasi setiap tiga bulan dengan melihat efektivitasnya serta dampak bagi lingkungan dan komunitas yang memang menjadi perhatian utama Pernod Ricard Indonesia.
Sementara itu, Ikbal Alexander selaku Project Manager dan Koordinator Kertabumi mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi pebisnis yang mau peduli pada lingkungan.
“Dan kita ngomongin sampah kaca yang ada nilainya. Sampah kaca itu sampah yang walaupun di daur ulang tidak akan menurun kualitasnya. Sedih saja kalau sampah ini di buang. Dengan inisiasi ini, semoga bisa bermanfaat kepada masyarakat,” jelasnya.
“Kita memberdayakan tiga kelompok seperti anak-anak jalanan, ibu-ibu perkampungan dan pengungsi. Ketiga kelompok ini, kita berdayakan dengan memberikan peluang bisnis penggolahan limbah menjadi industri kreatif ekonomi,” sambungnya
“Selain penggolahan botol kaca, kami juga fokus menanggani masalah sampah plastik, botol plastik, ban bekas, spanduk bekas pemilu dan sisa makanan, semua jenis sampah yang di hasilkan rumah tangga,” tandas Ikbal.
Asal tahu saja, produk-produk jadi yang telah dihasilkan Kertabumi, nantinya akan dijual di toko online Tokopedia agar memudahkan masyarakat membeli produk jadi ini. (Edi Triyono)