Jakartakita.com – Di ajang pameran International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019 yang berlangsung Minggu (07/7) di JCC Senayan, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Andrew Nugroho mengungkapkan bahwa, pebisnis waralaba harus memiliki manajemen yang baik.
Menurutnya, ada beberapa indikator yang bisa digunakan oleh calon franchisee untuk menentukan waralaba pilihan.
“Dari sisi kualitas, pastikan bahwa franchisor memiliki tim quality control yang membantu franchisee memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan standar yang dimiliki oleh franchisor. Dari sisi keuangan, pastikan franchisor memiliki tim akuntansi yang baik. Sementara dari sisi legalitas, pastikan bahwa franchisor memiliki badan usaha resmi semisal PT atau CV,” terangnya.
Ditambahkan, aspek legalitas ini juga penting terkait dengan lisensi karena sebuah waralaba sudah pasti mencakup lisensi tetapi lisensi belum tentu waralaba.
“Lisensi adalah persoalan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dimilili oleh lisensor. Lisensi tidak hanya menyangkut merek atau brand tetapi bisa juga lisensi teknologi, hak paten, perangkat lunak, dan lain-lain,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanti Widjaya menyebutkan, lisensi di Indonesia harus lebih diberdayakan dan dikembangkan karena Indonesia kaya dengan inovasi dan kreativitas.
“Semoga kehadiran ASENSI sebagai wadah organisasi pertama di Indonesia akan memberdayakan lisensi, khususnya di sektor produk dan jasa di Indonesia,” terang Susanti.
IFRA 2019 diikuti oleh 180 perusahaan dan lebih dari 300 brand menawarkan beragam skema investasi. Mulai dari investasi yang berkisar puluhan juta, ratusan juga, hingga miliaran.
Pameran ini diselenggarakan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Dyandra Promosindo.