Bidik Market Bali, OYO Alokasikan Investasi 30 Juta Dollar AS
Jakartakita.com – OYO Hotels & Homes baru-baru ini meresmikan jaringan hotelnya di Bali.
Menurut Ritesh Agarwal, OYO Hotels & Homes Founder & Group CEO, pihaknya secara khusus mengalokasikan investasi sebesar US$30 Juta untuk mendorong transformasi industri perhotelan di Bali dan menjangkau basis pelanggan yang lebih luas.
“Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas bagi OYO, khususnya Bali sebagai destinasi pariwisata strategis bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Kami akan senantiasa fokus dan berkomitmen untuk membantu lebih banyak mitra pemilik hotel mentransformasi properti mereka menjadi akomodasi berkualitas dengan harga kompetitif dan memberikan pengalaman menginap yang terbaik untuk para pelanggan,” ungkap Ritesh Agarwal, dalam keterangan pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Lebih lanjut dijelaskan, peresmian ini merupakan bagian dari tercapainya babak baru pertumbuhan bisnis OYO di Indonesia.
Dalam kurun waktu kurang dari setahun, kini OYO memiliki lebih dari 1.000 hotel, 1.200 mitra pemilik hotel, dan 5 juta pelanggan di 100 kota di seluruh Indonesia. Pencapaian ini berhasil dicapai lebih cepat dari target awal OYO, yaitu untuk hadir di 100 kota pada akhir tahun 2019.
Sebagai ikon pariwisata di Indonesia, Bali adalah pasar yang krusial bagi OYO. Pariwisata adalah penyumbang terbesar ke pertumbuhan ekonomi Bali dan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 43% kunjungan wisata mancanegara ke Indonesia adalah dari pulau Bali.
Selain itu, sebagai industri penyokong pariwisata, industri perhotelan tentu akan mendapat keuntungan dari pasar yang berpotensi tinggi.
Data terakhir dari BPS juga menyatakan bahwa terdapat 551 hotel berbintang di Bali, yang terdiri dari 61% hotel bintang 1-3 pada tahun 2017.
Rishabh Gupta, Country Head OYO Hotels & Homes Indonesia menambahkan, untuk bisa sukses di persaingan yang begitu ketat, dibutuhkan kemampuan memetakan solusi, potensi, serta tantangan di industri lokal. OYO memiliki dukungan on-ground dari tim lokal yang berpengalaman dan memahami keadaan industri hospitality lokal dan mampu memberi solusi paling tepat.
“Kami menyadari besarnya potensi Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia. Kami juga sangat percaya diri dengan pertumbuhan kami di daerah ini. Sebanyak 105 hotel dengan 1.034 kamar telah bergabung di jaringan hotel OYO di Bali. Per Agustus 2019, tingkat hunian hotel OYO di Bali mencapai 65-70%, dengan rata-rata pemesanan terjadi setiap 1 menit. Sebagai pelopor model bisnis perhotelan full-stack berbasis teknologi pertama di dunia, kami berharap keberadaan OYO di Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan industri perhotelan lokal,” tandasnya.