Take a fresh look at your lifestyle.

Sikapi Pandemik Covid-19, Paranormal Ki Kusumo Ajak Masyarakat Bersahabat Dengan Alam

0 7,671
foto : istimewa

Jakartakita.com – Menyikapi pandemik virus corona (covid-19) yang kian hari terus bertambah banyak, paranormal Ki Kusumo mengajak masyarakat untuk bersahabat dengan alam dan kembali kepada Tuhan.

“Saya melihat ini lebih kepada sebuah peristiwa yang orang Jawa menyebutnya dengan nama ‘Pageblug’, yaitu sebuah peristiwa ledakan, sebuah cerita tentang kesialan, sebuah wabah, sebuah penyakit yang menyerang secara sporadis pada setiap manusia di seluruh dunia, yang sebenarnya dikendalikan oleh makhluk-makhluk tak kasat mata (tidak terlihat oleh mata manusia),” ungkap Ki Kusumo dalam siaran pers, Sabtu (21/3).

“Jika dalam kepercayaan kami, orang Jawa, pasti ingat dengan yang namanya peristiwa Betara Kala. Ini mungkin cerita pewayangan yang sudah mendarah daging, menyangkut sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan manusia. Apabila seseorang sudah waktunya meninggalkan dunia fana, maka pada saat itu pula Batara Kala akan menjemputnya,” jelasnya lagi.

Related Posts
1 daripada 1,120

Lebih lanjut, Ki Kusumo menilai, kejadian pandemik covid-19 ini merupakan peristiwa yang menjadi bagian dari proses alam dalam menyeimbangkan tubuhnya, bagian alam yang menyeimbangkan sistemnya, karena sekarang ini sudah banyak sekali hal-hal yang merusak alam, bagaimana  bumi yang sudah semakin tua, bumi yang sudah terbatuk-batuk, terus menerus dirusak.

“Sampai sepertinya setiap pemerintah negara-negara seperti lumpuh, seperti tidak bisa menghadapi wabah virus corona (Covid-19). Bahkan sampai sholat Jumat berjamaah saja ditiadakan, sepertinya masyarakat kita lebih takut virus corona dari pada takut sama Tuhan. Oleh karena itu, saya berfikir bahwa ini adalah peringatan dari alam semesta tentang tindakan-tindakan yang berkaitan dengan kebudayaan kita di jaman dahulu, di masa yang lampau, yang mungkin saat ini sudah mulai kita lupakan,” terangnya.

Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh warga masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk berdoa bersama dan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan spiritual.

“Bila kita membicarakan bumi, maka kita akan membicarakan alam nyata dan alam tidak nyata, ada alam sadar dan alam tidak sadar. Dimana pergerakan itu terjadi karena sebuah pengaturan, sebuah sistem yang begitu alami berjalan dengan sendirinya. Jangan pernah lupakan Tuhan. Jangan pernah lupakan bahwa di alam nyata, ada alam tidak nyata, bahwa kita hidup berdampingan. Semua harus saling menghargai, mentoleransi sehingga keseimbangan alam itu terjadi,” tandas Ki Kusumo. (Edi Triyono) 

Tinggalkan komen