Program SMK Pusat Keunggulan Ciptakan Ekosistem Kebhinekaan yang Berstandar Global
Jakartakita.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan program Merdeka Belajar ke-8: SMK Pusat Keunggulan, pada hari Rabu 16 Maret 2021 lalu, sebagai perwujudan dari visi Presiden Joko Widodo terkait pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Wikan Sakarinto menjelaskan, Program SMK Pusat Keunggulan mengusung semangat “Merdeka Belajar” yang berfokus kepada penguatan SDM, yaitu guru dan tenaga kependidikan, serta mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia nyata atau dunia profesional.
Penguatan tersebut diberikan melalui program pelatihan dan pendampingan intensif untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja.
“Program SMK Pusat Keunggulan memberikan jalan untuk dapat memerdekakan potensi guru, kepala sekolah, dan siswa, serta menciptakan ekosistem berkebhinekaan yang berstandar global. SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadi penggerak bagi sekolah lainnya agar meningkatkan kualitas hasil belajar siswa sehingga mampu mencapai standar industri. Dengan begitu, jumlah lulusan SMK yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha dalam satu tahun setelah kelulusan, akan mengalami peningkatan. Selain itu, SMK PK diharapkan mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan dunia usaha/industri dan menjadi pendukung kearifan/keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya, serta mampu mendukung proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan,” beber Wikan Sakarinto di acara webinar Bincang Interatif Kemendikbud, Jumat (19/3).
Lebih lanjut Wikan mengatakan, SMK Pusat Keunggulan itu bisa disebut sebagai program level “super kakap” yang sangat lengkap berupa bantuan fisik dan nonfisik.
“SMK Pusat Keunggulan akan menerapkan kurikulum baru. Kita rilis kurikulum, kita siapkan training guru-guru. Dari 900 SMK Pusat Keunggulan, kita harapkan bisa mengimbas ke SMK lain,” ujar Wikan.
Di kesempatan yang sama, Direktur sekolah menengah kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), M. Bakrun menjelaskan, bahwa SMK Pusat Keunggulan (PK) akan memakai Kurikulum Merdeka agar sekolah bisa mengembangkan sendiri kompetensi keahlian yang lain.
Dalam kurikulum ini, fleksibilitasnya sangat tinggi, sehingga kalau tidak sesuai, Kemendikbud tetap terbuka dan memberi alternatif untuk beralih ke program keahlian lain.
“Dulu ada 149 spektrum keahlian, itu terlalu beragam. Sekarang sudah kita sederhanakan jadi 59, kita naikkan menjadi program keahlian. Sehingga beberapa yang sudah ketinggalan zaman akan coba di situ, dia bisa nge–twist ke mana. Karena ketika spektrum itu bidangnya sudah nggak laku lagi akan berat,” kata Bakrun.
“Jadi yang menarik, sebelum pendaftaran SMK Pusat Keunggulan dibuka, kita sudah membuka pendaftaran untuk calon kakak pendamping. Yang daftar itu hampir 160 kampus di Indonesia, yakni perguruan tinggi negeri, swasta, ada politeknik, universitas, institut, sekolah tinggi dan sebagainya. Perguruan tinggi ini dapat membantu SMK untuk menbantu link and match dengan dunia industri dan dunia usaha,” ungkapnya.
“Ini ide Mendikbud. SMK diberikan kakak pendamping, network kakak-kakak ini bisa diteruskan ke SMK,” tandasnya. (Edi Triyono)