Jakartakita.com – Sistem peringatan situasi darurat menjadi faktor penting untuk mendukung tata kelola keamanan dan keselamatan gedung.
Untuk itu, manajemen keamanan dan keselamatan yang efisien merupakan salah satu standar yang dibutuhkan oleh sebuah gedung atau bangunan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang sistem ini, antara lain struktur bangunan dan rute evakuasi yang tepat, perhitungan volume pengunjung sebuah gedung, termasuk sistem peringatan situasi darurat yang menyeluruh.
Adapun jaringan sistem audio yang terintegrasi dapat mendukung ini. Kendalanya, setiap bangunan atau lokasi memiliki sistem audio yang beragam, dengan standar koneksi sendiri-sendiri. Ini membuat konfigurasinya semakin menantang, rumit dan membutuhkan waktu lebih lama, yang dapat berimbas pada panjangnya waktu respons (response time) saat terjadi situasi darurat.
Menyikapi fenomena tersebut, Bosch, perusahaan penyedia layanan dan teknologi global terkemuka, melalui divisi Building Technology mendukung para pengelola gedung dalam meningkatkan tata kelola keamanan dan keselamatan melalui solusi IP networking dengan protokol OMNEO.
Solusi IP networking dengan protokol OMNEO dari Bosch ini menawarkan beberapa keunggulan, antara lain: sinkronisasi saat evakuasi pada situasi darurat menjadi lebih mudah dan cepat, proses penambahan perangkat berlangsung simplistis, konten audio dapat di-routing dan dikontrol secara fleksibel di mana pun dan kapan pun, menghemat waktu saat melakukan konfigurasi dan pemeliharaan, memungkinkan berbagai perangkat audio dari Bosch untuk dioperasikan secara bersamaan, serta mampu mencakup area tempat yang lebih luas.
Adapun, IP networking memudahkan konfigurasi sistem audio yang rumit menjadi simpel dan efisien.
Multisistem audio di sebuah bangunan, seperti sistem public address, audio profesional dan konferensi, diintegrasikan sehingga distribusi suara menjadi tersinkronisasi, terutama pada situasi darurat.
“Efisiensi menjadi kunci dalam pengelolaan perkantoran, venue, atau tempat hiburan dan rekreasi. Sementara, manajemen keamanan dan keselamatan di fasilitas umum, seperti bandara, kapal pesiar, stadion, teater, ataupun mal sangatlah menantang. Pemanfaatan teknologi dan jaringan yang terintegrasi, bisa menjadi solusi termasuk untuk sistem peringatan yang memanfaatkan multisistem audio. Bagi para pengelola gedung ini bisa mendukung efisiensi, menghemat waktu serta biaya, sehingga tercipta standar keamanan dan keselamatan yang baik, terutama pada saat terjadi situasi darurat,” papar Ronald Rusli, Business Unit Leader for Communication System Building Technology, Bosch Indonesia seperti dilansir dalam siaran pers, baru-baru ini.
Protokol OMNEO adalah sebuah arsitektur jaringan yang Bosch gunakan untuk menggabungkan transportasi sinyal (Dante) dan standar kontrol sistem (OCA); solusi ini memungkinkan distribusi suara pada multisistem audio dapat dikendalikan dan dipantau secara jarak jauh pada perangkat-perangkat yang terhubung.
OMNEO dapat diaplikasikan pada semua jaringan audio profesional.
Teknologi ini memiliki tingkat latensi yang sangat rendah (dengan standar kurang dari 2 milidetik), audio resolusi tinggi (tidak terkompresi 48 kHz/24 bit), dan sinkronisasi yang tepat (dengan tingkat kesahalan/error kurang dari 1 detik) sehingga meminimalkan delay dengan kualitas suara yang lebih baik.
OMNEO dirancang untuk jaringan dengan 2 hingga 10.000 node dan diameter jaringan fisik mulai dari yang sangat kecil hingga ribuan mil.
Sebagai informasi, solusi ini dapat digunakan pada gedung perkantoran, venue, teater, mal, hotel, stadion, bandara, dan kapal pesiar.
Di Indonesia, OMNEO dari Bosch sudah diaplikasikan pada gedung DPR, gedung Sekretariat ASEAN, serta beberapa stasiun televisi, bandara, stadion, dan mal di beberapa kota besar. (Rully)