Jakartakita.com – PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil masuk ke dalam 10 besar penerima penghargaan wajib pajak di acara Tax Gathering 2021 yang diselenggarakan oleh KPP Minyak dan Gas Bumi pada Selasa, 20 April 2021.
Apresiasi tersebut diberikan karena di tahun 2020, PIS tercatat telah melakukan pembayaran angsuran PPh Badan kurang lebih Rp 6 miliar serta tingkat kepatuhan yang baik dalam pelaporan SPT Masa dan SPT Tahunan.
Penghargaan secara simbolis diberikan oleh Tunjung Nugroho, selaku Kepala KPP Migas kepada Diah Kurniawati, selaku Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping (PIS).
Di acara yang mengusung tema ‘Indonesia Sehat, Investasi Migas Meningkat, Pajak Kuat’ tersebut, PIS merupakan salah satu dari 5 anak usaha pertamina yang berhasil mendapatkan penghargaan ini dan menjadi satu-satunya perusahaan dari segmentasi bisnis shipping, marine and logistic yang menerima penghargaan tersebut.
Penerima penghargaan lainnya berasal dari ragam industri seperti energy, oil and gas, pertambangan dan lain-lain.
“Suatu kehormatan bagi kami untuk menerima penghargaan ini. Pencapaian yang kami peroleh merupakan hasil kerja sama yang baik dengan teman-teman KPP Migas,” ungkap Diah Kurniawati, Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping (PIS) seperti dilansir dalam siaran pers, Jumat (23/4).
Ditambahkan, penghargaan ini juga mendorong komitmen PIS untuk menjadi lebih baik lagi dalam memenuhi kewajiban perpajakan secara konsisten dan berkelanjutan sesuai peraturan perpajakan yang berlaku.
“Penghargaan ini semakin memacu PIS untuk lebih bersemangat tumbuh dan menjadi perusahaan shipping, marine, dan logistik yang terintegrasi dan go global. Kami mengharapkan dukungan dan arahan yang konsisten serta berkesinambungan dari KPP Migas agar PIS dapat mencapai tujuan menjadi lebih baik lagi,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Tunjung Nugroho selaku Kepala KPP Migas menjelaskan, bahwa tujuan Tax Gathering 2021 selain sebagai forum koordinasi, komunikasi, kolaborasi, dan apresiasi, juga menjadi media pengingat bahwa pajak merupakan tanggung jawab bersama, seluruh wajib pajak, stakeholder dan semua pihak mempunyai kesadaran kolektif untuk melaksanakan kewajiban perpajakan.
“Mengutip pernyataan dari Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan, pajak itu layaknya tulang punggung di tubuh Indonesia. Kalau republik ini ingin bergerak, berdiri tegak, dihormati rakyatnya dan disegani, maka harus ditopang dengan tulang punggung yang kuat. Jadikanlah hal ini sebagai cita-cita bersama yaitu bagaimana kita bisa mewujudkan Indonesia sehat, investasi migas meningkat, pajak kuat,” tandasnya.