Take a fresh look at your lifestyle.

Dukung Pengembangan Pendidikan, Sinar Mas Land Hadirkan ‘Gerakan Sekolah Menyenangkan’

0 3,199

Tiket Pesawat Murah Airy

Jakartakita.com – Sinar Mas Land (SML) memfasilitasi program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang bertujuan untuk mentransformasi pola pendidikan formal menjadi lebih kolaboratif, inklusif, dan menarik guna mendorong kemampuan diri siswa.

Program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), yang awalnya disebarkan di wilayah Tangerang melalui Rumah Pintar BSD City sebagai salah satu bentuk pengembangan sentra, merupakan terobosan aktivis pendidikan, Muhammad Nur Rizal, ST., M.Eng, Ph.D.

Gerakan Sekolah Menyenangkan merumuskan konsep sekolah masa depan, yakni sekolah menyenangkan, yang memberi ruang tumbuhnya keunikan potensi setiap anak manusia, dengan cara membangun tiga aspek dasar keterampilan manusia untuk hidup di era digital, yakni pola pikir yang terbuka, kompetensi abad 21 berupa berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif dalam menemukan cara mengatasi masalah, serta karakter moral dan etos kerja.

Di BSD City, program ini telah melibatkan 1000 tenaga pendidik (dari 5 batch workshop yang telah diselenggarakan) dari 200 sekolah di wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Para tenaga pendidik dibina dan diarahkan untuk menciptakan ekosistem belajar yang positif, hangat, partisipatif, dan eksploratif.

Program ini merupakan bagian fokus pengembangan SDM yang di inisiasi oleh Sinar Mas Land, telah berhasil merubah tatanan ruang kelas menjadi lebih berkarakter dan suportif, sehingga mendorong potensi dan keunikan yang dimiliki setiap peserta didik.

Related Posts
1 daripada 4,370

“Dampak dari sebuah transformasi pendidikan bagi bangsa dan negara tidak terasa dalam satu atau dua tahun ke depan namun bisa jadi satu atau dekade. Kita tidak pernah tahu apa yang akan dihadapi oleh anak-anak didik kita di masa depan, oleh karena itu pendidikan seharusnya adaptif terhadap zaman untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan yang berbeda dari tantangan hari ini. GSM berusaha menerapkan perbaikan pola pendidikan di Indonesia, kami membekali siswa dengan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk mampu bersaing di zaman yang akan dating,” terang Muhammad Nur Rizal, ST., M.Eng., PhD, Inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan, dalam siaran pers Kamis (25/4/2019).

Syukur Lawigena, Direktur PT BSD Tbk menyatakan, untuk membangun masyarakat yang madani di BSD City dan sekitarnya tentu membutuhkan pendidikan yang baik yang menyentuh segala tingkatan masyarakat.

“Bagi kami, berkolaborasi dengan GSM merupakan salah satu upaya nyata untuk mendorong peningkatan pendidikan yang merata bagi masyarakat. Kami telah memulai program ini menjadi bagian dari CSR sejak tahun 2017 dan telah melibatkan berbagai pelaku pendidikan di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Setiap tahunnya program ini semakin melibatkan lebih banyak sekolah dan tenaga pendidik sehingga dampak yang diberikan akan semakin luas dan masif. Kami berharap kontribusi BSD City dalam pendidikan dapat mendorong peningkatan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik untuk menciptakan kota yang madani,” terangnya.

Saat ini, semakin banyak sekolah yang merasakan dampak baik atas hadirnya program GSM, khususnya sekolah-sekolah yang membutuhkan fokus peningkatan kapasitas. 

Febri, seorang guru Seni dan Budaya dari SMPN 20, adalah salah satu yang merasakan dampak positif dari GSM.

“Dengan GSM, sekolah-sekolah limited budget seperti kami, bisa menimba ilmu yang selama ini menjadi kebutuhan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami. Harapannya virus GSM ini dapat menularkan hal positif untuk keberadaban dunia pendidikan Indonesia,” jelasnya.

Tidak hanya bagi siswa, GSM juga memberikan dampak bagi guru dan wali murid. 

Husni Kulsum, Guru SDN Kayu Agung, Kabupaten Tangerang menyatakan, “Yang dirasakan di sekolah kami adalah adanya peningkatan kerjasama yang baik antar guru dengan wali murid. Kolaborasi ini mendorong anak-anak menjadi lebih aktif dalam belajar, lebih percaya diri, dan mulai tumbuh sikap tanggung jawab terhadap apa yang menjadi tugas mereka di sekolah.”

Tinggalkan komen