Lippo Group Sambut Bergabungnya Tiga Tokoh Nasional
Jakartakita.com – Lippo Group menyambut bergabungnya tiga tokoh nasional, yakni mantan menteri di era Orde Baru, Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita, sebagai Deputy Chairman and Senior Advisor Lippo Group, Sinyo Harry Sarundajang, mantan Gubernur Sulawesi Utara, dipercayakan sebagai senior advisor Berita Satu Media Holdings, dan mantan Dirut PT Garuda Indonesia Tbk, Emirsyah Satar sebagai Executive Director Lippo Group, dalam sebuah acara inagurasi Lippo Group Senior Board Appointments 2015 yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (15/12/2015).
Chairman Lippo Grup, Mochtar Riady dalam sambutannya, mengaku optimistis dengan ketiga orang tersebut bisa berpengaruh terhadap kinerja Lippo Grup, mengingat saat ini kondisi ekonomi sudah masuk ke tiga era baru, yakni era kompetisi ekonomi secara global, dan era ekonomi digital.
“Kalau kita masuk ke era pertandingan ini, yang paling mudah masuk ke Indonesia adalah industri pelayanan. Kebetulan bisnis plan kami (Lippo Grup) adalah industri pelayanan. Mulai dari sandang, pangan, papan, jalan, pendidikan, pengobatan, dan keuangan, telekomunikasi infrastruktur, media, entertainment, hingga pemakaman,” kata Mochtar Riady.
Saat ini, lanjutnya, Lippo Grup tengah menghadapi suatu tantangan dan kompetisi yang sangat berat dalam dunia bisnis. Dengan demikian, untuk mengatasinya, pihaknya membutuhkan orang yang memiliki kapabilitas yang tinggi untuk dapat tetap memajukan dan bertahan dalam bisnis tersebut.
“Saya ucapkan banyak terima kasih yang telah memberikan dukungan, sumbangsih dalam pertumbuhan usaha Lippo Grup. Sekarang kita dapat tiga tokoh nasional yang baik. Saya yakin adanya mereka, saya yakin lagi dapat hadapi tantangan baru di hari ke depan. Semoga Lippo Grup didukung semuanya agar bisa industri pelayanan di Indonesia bisa menangkan kompetisi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita bergabung di posisi atas dan akan bekerja langsung dengan Founder Lippo Group Mochtar Riady dalam menetapkan strategi global perusahaan, sehingga dapat memastikan keterlibatan lebih dalam dengan masyarakat serta memperluas strategi bisnis Lippo di Jepang dengan kemitraan-kemitraan yang sudah ada, mencakup Mitsui, Toyota, Mitsubishi, Sumitomo serta banyak perusahaan Jepang lainnya.
Ginandjar juga akan memberikan masukan untuk Lippo Group tentang rencana pengembangan layanan kesehatan group sehingga dapat menyentuh kehidupan banyak orang di daerah terpencil. Selain itu dia juga akan menjalankan peran terbatas untuk memperkuat insiatif Lippo di dunia pendidikan.
“Masih ada unfinished business, yaitu soal kesenjangan yang sampai sekarang ini masih menjadi masalah bangsa kita,” kata Ginandjar.
Pria senior yang telah menjabat menteri di berbagai bidang itu mengatakan kesenjangan ekonomi rakyat terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi, di mana ada yang mendapat kesempatan berusaha sementara sebagian orang lainnya tidak punya kesempatan.
“Inequality is the consequence of growth (kesenjangan adalah konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi). Kalau semua orang miskin, tidak ada kesenjangan,” tandas Ginandjar, yang juga pengajar ekonomi di beberapa universitas terkemuka di dalam dan luar negeri.