Jakartakita.com – “Iseng” adalah sebuah film drama kejahatan dengan tiga cerita yang saling bersinggungan yang terjadi dalam tempo 24 jam di Jakarta. Terilhami dari kisah nyata, film ini memukau dengan tampilan provo-aktif pemutar-balikan hubungan yang lahir dari nafsu, penipuan, dan keserakahan.
Film yang diproduseri oleh Rosman Mohamed ini menampilkan drama perkotaan kisah anak-anak manusia yang bergumul dengan strata berbeda dalam kerasnya kehidupan di Jakarta. Beberapa demi cinta, beberapa untuk uang, dan beberapa lainnya hanya untuk kesenangan sendiri.
Adrian Tang selaku sutradara film “Iseng” membawa banyak pemain baru dalam film tersebut. Diantaranya Melinda CSM, Siti Badriah, Dayu Wiyanto, Fany Vanya, Viola Arsa, Zuli Silawanto, Frida Tumakaka, Eveline Kurniadi, Kho Michael dan Manda Cello.
Mereka beradu akting dengan aktor dan aktris kawakan, diantaranya Tio Pakusadewo, Donny Damara, Donny Alamsyah, Wulan Guritno, Fauzi Baadila, Fandy Christian, Yayan Ruhian, Khiva Iskak, Ayu Shita, dan Cecep Arief Rahman.
Namun sayangnya, dalam jumpa pers premiere di CVG Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (08/3/2016), terungkap kekecewaan Donny Damara terhadap lembaga sensor film yang dianggap telah mengurangi kualitas cerita “Iseng” di layar lebar.
“Mungkin kalo dilihat tadi, jujur saya agak menyayangkan. Sebenernya film ini kalo kita baca naskah utuhnya amat sangat bagus, sinematrografinya bagus, Saya tau penonton Indonesia banyak yang pinter, saya sangat menyayangkan lembaga sensor film terlalu banyak ‘mencincang’ film kami,” paparnya.
Meski demikian, film “Iseng” yang akan muncul di bioskop pada 10 Maret 2016 tetap memiliki cerita kuat yang tak terduga, kadang tegang, sedih, dan lucu. Namun hakekatnya film ini mengingatkan kita pada timbal-balik atas tindakan kita pribadi dan konsekuensi atas keputusan yang diambil. (Irma Fauzia)