Devi Raissa, Memasyarakatkan Dongeng Lewat Rabbit Hole

Foto: Rabbit Hole


Jakartakita.com
– “Ingin membuat anak gemar membaca? Rajin-rajinlah membacakannya dongeng”. Begitu kata Devi Raissa, alumni Psikologi UI yang juga pemilik Rabbitholeid.

Kecintaan Devi pada dunia anak-anak membuatnya merasa terpanggil untuk ikut andil menyediakan buku bacaan bermutu untuk anak-anak lewat Rabbit Hole, usaha yang dirintisnya sejak awal 2013.

Rabbit Hole adalah layanan penyedia jasa pembuatan buku dongeng dengan ilustrasi menarik. Cerita dan nama tokoh yang dituangkan dalam buku dongeng akan disesuaikan dengan karakteristik dan keinginan anak. Buku dapat dipesan lewat laman http://rabbitholeid.com/. Devi mensyaratkan minimal 30 buku untuk setiap pemesanan. Buku-buku karya Rabbit Hole saat ini sering dipesan untuk cenderamata ulang tahun anak-anak.

Para pembeli bukunya biasanya memesan buku paling lambat sebulan sebelumnya. Setelah mengisi form pemesanan di web. Paling lambat 4 hari setelah mengisi form, Devi akan menyodorkan draft tulisan sesuai pesanan kepada pemesan untuk meminta persetujuan. Setelah disetujui barulah tim Rabbit Hole mengeksekusi buku hingga tercetak dan siap dijadikan cenderamata.

Harga bukunya pun terbilang murah untuk buku dengan isi cerita yang sarat akan pesan moral dan fisik buku yang tak kalah dengan buku anak-anak terbitan asing. Makanya tak heran kalau Rabbit Hole  kebanjiran order.

Tak puas dengan hanya membuat buku edisi cetak. Devi pun kemudian mempunyai ide untuk menyebarkan dongeng buatannya kepada masyarakat yang lebih luas lewat aplikasi buku dongeng di iOs. Hal tersebut ia lakukan karena keprihatinannya pada bahan bacaan anak yang jumlahnya masih sedikit. Ditambah dengan minimnya waktu orang tua untuk membacakan dongeng kepada anak. Dengan adanya aplikasi dongeng tersebut Devi berharap akan menjadi sarana interaksi antara orang tua dan anak.

Konsep aplikasi buku dongeng di IOs pun dibuat dengan konsep yang sama seperti buku versi cetaknya. Dongeng ini juga disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak, terutama pada aspek emosi dan sosial. Nama tokoh juga bisa dikustomisasi sesuai dengan keinginan pengunduh.Bahkan di aplikasinya itu, Devi juga memberikan beragam pilihan jalan cerita yang bisa dipilih oleh anak. Di situ anak juga akan belajar untuk mengambil keputusan.

Aplikasi mobile Rabbit Hole berjudul ‘Bella dan Kelima Balon’ ini memiliki keunggulan dari sisi interaktifnya. Di sini anak-anak dengan bebas bertindak sebagai sutradara, sehingga memungkinkan anak memiliki imajinasi. ‘Bella dan Kelima Balon’ tampil dalam dua pilihan bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Devi juga berencana terus mengembangkan aplikasi ini, salah satunya dengan memodifikasi cerita rakyat untuk pembuatan aplikasi selanjutnya. Tak hanya di iOS. Devi dan timnya juga akan mengembangkan aplikasi serupa di Android agar lebih banyak orang yang bisa menikmati dongeng-dongengnya.

Ketika ditanya mengapa menggunakan nama Rabbit Hole. Devi mengaku inspirasi nama itu didapat dari dongeng Alice in Wonderland. Devi ingin para pembacanya merasakan sensasi Alice menjadi tokoh di dunia dongeng yang dikhayalkannya. Makanya di buku dan aplikasi dongengnya, para tokoh dan jalan cerita bisa dikustomisasi sesuai dengan keinginan pembaca.

Wanita berbintang Sagitarius ini, merasa telah menemukan passion-nya dalam menggarap Rabbit Hole. Kebetulan Devi didukung oleh kedua sahabatnya, Sishi Semet dan Guntur Gustanto. Mereka bertiga berbagi tugas. Devi yang menulis cerita, Guntur sang ilustrator dan Sishi sang pembuat aplikasi. Ketiganya bahu-membahu mewujudkan mimpi Devi memasyarakatkan dongeng lewat Rabbit Hole.

foto: dok. pribadi

Demi menjangkau lebih banyak penikmat dongengnya. Devi juga membuat buku dongeng cetak versi massal yang dijual di toko buku. Buku versi massal ini akan dibanderol dengan harga lebih murah dibanding versi customized. Meskipun massal, tokoh dalam bukunya pun tetap bisa dikustomisasi sesuai keinginan pembaca. Dengan menggandeng salah satu penerbit ternama, Devi sengaja mengosongkan nama tokoh agar bisa ditulis oleh pembacanya.

Tampaknya brand Rabbit Hole sudah semakin dikenal oleh khalayak ramai. Devi membocorkan kalo Rabbit Hole baru saja terlibat proyek dengan Nutrifood. Rabbit Hole mengunjungi sekolah-sekolah untuk mendongeng sekaligus menggelar talkshow bertema parenting. Di setiap sekolah dan pameran yang dikunjungi, Rabbit Hole juga membuka stan yang selalu dipenuhi pengunjung.

Saat ditanya tentang definisi emansipasi wanita. Devi pun menjawab, kalau emansipasi wanita adalah memberikan kesempatan yang sama bagi wanita untuk maju setara dengan pria.

Sebagai psikolog anak, Devi mendukung emansipasi wanita. Menurutnya, tak masalah bila seorang ibu juga berkarir di luaran asal tidak melupakan kodratnya sebagai wanita. Toh, anak bukan hanya tanggung jawab seorang ibu tetapi juga ayah. Ayah dan ibu harus bahu membahu mendidik dan membesarkan anak.

“Yang terpenting adalah quality time bukan quantity time…” Tambah Devi.

Di akhir perbincangan dengan jakartakita.com, Devi pun membagikan harapannya. Dia ingin suatu hari nanti, semakin banyak para orang tua yang menyempatkan waktu untuk membacakan dongeng kepada anak-anaknya.

Devi dan Rabbit Hole adalah satu dari sedikit sekali orang yang peduli pada tersedianya buku bacaan bermutu yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. Sebuah persembahan manis dari wanita Indonesia hebat.

app storeDevi RaissaParentingRabbit HoleUniversitas Indonesia
Comments (1)
Add Comment