Jakartakita.com – Pergelaran teater yang semestinya menyenangkan tiba-tiba berubah menjadi sebuah “ladang” pembantaian. Ketegangan pun semakin terasa berkat sentuhan sinematografi sutradara Travis Cluff dan Chris Lofing yang menggunakan sudut pandang dari kamera genggam layaknya sebuah film dokumentasi (found footage).
Film The Gallows menceritakan tentang sekelompok siswa SMA yang merencanakan pentas sebuah drama di sekolahnya. Di sekolah ini, dua puluh tahun lalu terjadi sebuah hal yang buruk hingga menewaskan seorang siswa dalam sebuah pentas drama sekolah. Kini, mereka bermaksud menampilkan pentas drama yang sama seperti kejadian dua puluh tahun lalu. Saat melakukan persiapan, mereka mendapatkan teror dan kejadian mengerikan yang membahayakan hidup mereka.
Namun, ada tiga siswa yang mencoba mengagalkan rencana itu. Ketiga siswa sekolah itu, yaitu Reese yang akan memerankan tokoh Charlie, Cassidy seorang wanita penyorak alias cheerleaders, dan Ryan yang merupakan sahabat karib Reese dan sekaligus berperan sebagai pengambil video melalui handycam miliknya.
Film berdurasi 81 menit tersebut sepertinya menyerupai film horor Paranormal Activity. Hampir seluruh adegan video diambil dengan menggunakan kamera genggam dan telepon genggam. Ketika malam hari, tampilan video sesekali menggunakan mode malam atau night shoot.
Selain itu, beberapa nama karakter film pun diserupai dengan nama asli si pemeran. Ryan Shoos tetap menggunakan nama aslinya. Sedangkan tiga lainnya hanya menggunakan nama depannya saja seperti Reese Mishler menjadi Reese Houser, Cassidy Gifford menjadi Cassidy Spilker, dan Pfeifer Brown menjadi Pfeifer Ross.
Apakah Anda punya nyali untuk menontonnya?