Jakartakita.com – Animasi 3D Petualangan Si Unyil garapan Perum Produksi Film Negara (PFN) direncanakan tayang pada 17 Agustus mendatang. Direktur Utama PFN, Shelvy Arifin mengatakan kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2016), Agustus nanti Si Unyil akan hadir pertama kali dengan tema kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, animasi 3D Si Unyil merupakan langkah awal yang baik untuk mengembangkan industri animasi di Indonesia. Terlebih dalam penggarapan animasi ini, PFN bekerja sama dengan banyak studio animasi yang bergabung dalam Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (Ainaki).
Direktur PFN Utama PFN Shelvy Arifin mengatakan, skenario serial ini masih berlatar Desa Sukamaju, dan menceritakan tentang persahabatan anak-anak Indonesia.
Tokoh sentral Unyil dan gengnya, seperti Ucrit dan Usro tetap dipertahankan. Selain itu, ada juga Kinoy, Melani, dan Tina. Karakter dewasa seperti Pak Ableh, Pak Ogah, dan Mbo Bariah juga masih ada. Tak ketinggalan karakter Cuplis dan Endut.
Selain itu ada dua karakter baru yang akan muncul. Satu, Lena atau Magdalena yang merupakan potret anak Indonesia dari Indonesia Timur. Serta Peter Van Degung, seorang peneliti bule Belanda yang tinggal di desa Sukamaju.
Shelvy mengaku, target utama penonton animasi Petualangan Si Unyil adalah anak usia 3 sampai 6 tahun. Sebab, usia itu merupakan usia emas anak-anak bisa ditanamkan nilai-nilai positif melalui film animasi.
Meski sasaran penonton utamanya adalah anak-anak, orang tua yang dulunya pencinta serial boneka Si Unyil juga menjadi target penonton. Para orang tua dapat mengajak anak-anaknya kembali ke masa kecil dengan menonton serial ini.
Serial animasi Petualangan Si Unyil rencana awalnya akan terdiri dari 13 episode berdurasi 22 menit, dengan dua cerita di setiap episodenya. Setiap episodenya, animasi 3D “Si Unyil” ini membutuhkan dana sekitar Rp 500 juta sampai Rp 600 juta.