Jakartakita.com – Kalah di kompetisi dalam negeri tak membuat dua siswa SMA Negeri 83 Jakarta mundur dari upaya untuk terus memajukan karya ilmiah buatannya, Mini Briquette. Esti Marzeta dan Elsha Cahyani meraih juara di kompetisi ilmiah yang dilaksanakan di Thailand tahun lalu di bidang fisika.
“Acara ini membuka peluang kita sebagai remaja untuk terus berinovasi membuat karya-karya baru. Apalagi bisa dikirim ke luar negeri, jadi bisa bersaing sampai internasional. Menang atau kalah jadikan hikmah aja,” tutur Esti Marzeta pada Senin (07/03/2016) dalam acara “Kick Off Indonesia Youth Science Competition” di Auditorium Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Biomassa ramah lingkungan yang diciptakan memiliki keunggulan dibandingkan briket pada umumnya.
Mini Briquette memiliki keunggulan memiliki jumlah kalor sekitar 6,73 lebih tinggi dari briket pada umumnya. Lalu Mini Briquette ini menghasilkan warna api biru, sedangkan yang biasa ialah api berwarna merah atau oranye. Ukuran yang lebih kecil, hingga diberi nama mini, membuat Mini Briquette mudah untuk dibawa kemana-mana, tidak mudah patah, dan dengan permukaan yang lebih halus dari sebelumnya.
Mini Briquette dibuat terbesit dari ide yang muncul setelah melihat pengrajin mebel di sekitar sekolah membuang limbah serbuk kayu dalam jumlah yang tak sedikit. Melihat hal itu, Esti dan Elsha menjadi terinspirasi untuk mengolah limbah tersebut, dipadukan dengan sampah daun kering. Pengeringan dilakukan menggunakan sinar matahari, tidak menggunakan oven karena tepung kanji yang menjadi bahan perekat bisa berubah menjadi bahan lain yang tidak merekatkan briket.
Mini Briquette ini sudah diuji di laboratorium Universitas Brawijaya. Esti dan Elsha selanjutnya turut menjadi perwakilan dari Jakarta untuk berlomba di kancah internasional. (Putri Maretha)