Gengsi Mengalahkan Logika

foto : istimewa

Beberapa tahun yang lalu, saya diminta pendapat oleh salah seorang investor yang kala itu hendak membangun rumah sakit di Batam. Sebagai seorang investor tentu perlu adanya kepastian apakah rumah sakit yang dibangun layak atau tidak.

Tidak tanggung-tanggung, beliau mengharapkan mengembangkan rumah sakit dengan standar internasional sekelas Singapura.

Idenya, berawal dari melihat kenyataan bahwa Singapura menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi masyarakat Indonesia bila ingin berobat karena dipercaya bahwa teknologi dan kualitas yang ada sangat mumpuni.

Rencana pembangunan rumah sakit di Batam ini merupakan salah satu alternatif untuk menekan biaya rawat inap agar dapat lebih murah dibandingkan bila berobat di Singapura dengan teknologi terkini dan kualitas dokternya tetap terjaga, langsung diterbangkan dari Singapura.

Hasil survei awal menunjukkan, bahwa sebanyak 85% orang yang disurvei mengatakan mereka tidak mau berobat ke Batam meskipun dengan biaya lebih murah dan kualitas tetap standar internasional. Mereka tetap akan berobat ke Singapura. Meskipun dengan embel-embel diberikan jaminan pun tetap tidak mau.

Dalam kalangan menengah atas tentunya diskon atau harga murah belum tentu jaminan konsumen akan beralih. Orang akan ‘lebih bangga’ bila berobat ke Singapura jika sakit. Ada label ‘orang kaya’ di badannya bila berobat disana.

Harga bukan lagi ukuran utama, gengsi dan prestise menyalip urutan pertama dan kedua untuk faktor yang paling berpengaruh bila kita menyasar kalangan menengah atas.***

Penulis : Ali Tranghanda – Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch

ativador office 2019

gengsilogikamenengah atasproperti
Comments (0)
Add Comment