Microsoft Sosialisasikan Bahaya Penggunaan Counterfeit Software

foto : dok. Microsoft Indonesia

Jakartakita.com – Maraknya penggunaan counterfeit software untuk kebutuhan bisnis, perseorangan, maupun keluarga, semakin meresahkan karena adanya resiko keamanan yang tinggi bagi penggunanya.

Kasus kerusakan file, pencurian data pribadi, dan penyusupan privasi merupakan contoh nyata bahaya penggunaan counterfeit software.

Menanggapi hal tersebut, PT Microsoft Indonesia, sebagai salah satu anggota Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), mensosialisasikan bahaya penggunaan counterfeit software melalui edukasi Anti-Piracy kepada konsumennya di Indonesia, terutama bagi para pengguna software untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.

Penelitian yang dilakukan oleh Microsoft dan Internasional Data Corporation (IDC) pada 2014 lalu, menunjukkanbahwa konsumen individu bisa menghabiskan USD 25 milyar dan membuang waktu sebanyak 1.1 milyar jam untuk mengidentifikasi, memperbaiki, dan memastikan perangkat mereka sepenuhnya terbebas dari malware.

“Banyaknya waktu dan materi yang terbuang untuk memulihkan perangkat yang terinfeksi malware tentunya akan merugikan pengguna. Padahal, dengan menggunakan genuine software, Anda dan keluarga dapat fokus memanfaatkan perangkat tersebut dengan lebih maksimal,” terang Sudimin Mina, Software Asset Management and Compliance Director, Microsoft Indonesia di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Untuk membantu meningkatkan ketelitian masyarakat dalam membedakan produk counterfeit software dengan yang asli, Microsoft menyediakan situs resmi yang bisa diakses melalui alamat https://www.microsoft.com/en-u s/howtotell.

Tautan tersebut juga bisa digunakan oleh konsumen yang terlanjur membeli produk counterfeit untuk melaporkan produk palsu bersangkutan dengan memberitahu jenis produk dan di mana mereka mendapatkan produk tersebut.

Microsoft akan menindaklanjuti informasi yang telah disampaikan dengan melakukan penyelidikan serta mengambil tindakan yang tepat terhadap bisnis yang menjual counterfeit software tersebut. Selain itu, Microsoft juga menghadirkan microsite www.cariyangori.com guna menambah informasi seputar cara menghindari counterfeit software melalui berbagai artikel edukasi.

Dalam acara ini, hadir pula Muhammad Farhan, seorang penyiar dan presenter ternama Indonesia yang berbagi cerita mengenai dampak counterfeit software yang merugikan dirinya dan keluarga, dan Justisiari P. Kusumah, Sekretaris Jenderal Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP).

“Tingginya tingkat pemalsuan produk di Indonesia telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Mengingat angka kerugian yang besar bagi negara dan juga pemilik hak cipta, MIAP bekerjasama dengan PT Microsoft Indonesia berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari pembelian barang palsu, termasuk counterfeit software,” tandas Justisiari.

 

counterfeit softwareedukasi Anti-PiracyMasyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP)penggunaan counterfeit softwarePT Microsoft Indonesia
Comments (0)
Add Comment