Jakartakita.com – Bagi sebagian kalangan, memilih hunian di wilayah yang ‘sudah jadi’ merupakan pilihan yang dinilai sangat menguntungkan. Meskipun, harga yang ditawarkan relatif bernilai tinggi dibanding di wilayah lain.
Pasalnya, di wilayah yang ‘sudah jadi’ menawarkan segala macam fasilitas yang mempermudah kebutuhan hidup, yang sudah serba tersedia dan terjangkau dengan mudah.
Apalagi, jika ditambah bonus daerahnya yang masih asri, bebas banjir dan akses yang mudah dijangkau serta berlokasi di pusat bisnis Jakarta.
Kondisi inilah yang ditawarkan pengembang Sinar Mas Land melalui proyek apartemen terbarunya yang diberi nama Apartemen Aerium, yang berlokasi di Taman Permata Buana, yang berdekatan dengan wilayah Puri Indah, Jakarta Barat.
“Karena ada juga segmen market yang mencari daerah yang memang ‘sudah jadi’. Karena mereka inginnya serba dimudahkan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya,” terang CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land Group, Ishak Chandra kepada Jakartakita.com, belum lama ini.
Asal tahu saja, lokasi apartemen Aerium di daerah Permata Buana, Jakarta Barat yang hanya ‘selemparan batu’ dari wilayah Puri Indah, memiliki lokasi yang strategis. Hampir semua fasilitas dan kebutuhan sudah serba tersedia, mulai dari sekolah, rumah sakit, super market, mall (bahkan ada dua mall dengan kategori segmen menengah-atas, yakni Puri Indah Mal dan Lippo Mal Puri Indah) serta pusat bisnis dan perkantoran. Apalagi saat ini, Puri Indah telah menjadi destinasi bisnis dan komersial baru di Jakarta Barat.
“Puri Indah merupakan daerah premium, dengan segala macam fasilitas dan kebutuhan hidup yang sudah serba tersedia. Daerah ini juga dekat dengan pusat logistik, industri, bandara internasional Soekarno-Hatta, dan tak jauh dari pelabuhan laut Tanjung Priok,” jelas Ishak.
Adapun proyek apartemen Aerium memiliki luas 1,8 hektar dan nantinya akan terdiri atas dua menara apartemen dengan harga perdana yang ditawarkan Rp 30 juta per meter persegi. Proyek ini juga dilengkapi ruang ritel penunjang dengan total nilai pengembangan (gross development value – GDV) Rp 2 triliun.
Ishak sendiri mengaku tidak khawatir kalah bersaing dengan pengembang lain yang juga memasarkan proyek dengan segmen yang sama sasaran bidiknya dengan proyek apartemen Aerium.
Pasalnya, selain pengembang Sinar Mas Land, pengembang kakap lain juga sama-sama sedang memasarkan proyek dengan membidik segmen middle up di wilayah yang relatif berdekatan dengan lokasi proyek apartemen Aerium.
“Saya rasa, masing-masing punya market sendiri-sendiri,” tandas Ishak.
Sementara itu, Anton Sitorus, Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia mengatakan, wilayah Puri Indah diyakini sebagai salah satu wilayah yang diincar oleh para investor dan juga pembeli properti.
“Alasannya, kawasan Puri Indah terletak di lokasi yang strategis, sehingga kenaikan harga properti di sini bisa berlangsung dalam jangka panjang,” jelas Anton.
Ditambahkan, prospek pasar residensial di wilayah sekitar Puri Indah pada saat ini, juga terus berkembang dengan didukung oleh beberapa faktor, antara lain; demographic profile di wilayah sekitar, berpotensi menjadikan wilayah Puri Indah menjadi kawasan perumahan dan komersial sekaligus.