Institut Komunikasi Dan Bisnis LSPR Angkat Profesor Anne Gregory Sebagai Adjunct Professor

foto : dok. LSPR

Jakartakita.com – Dalam rangka mendorong peningkatan kualitas publikasi internasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan World Class Professor (WCP).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para dosen perguruan tinggi dalam negeri untuk berkolaborasi dan berinteraksi dengan profesor berkelas dunia serta mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka meliputi meningkatkan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi dan daya saing Sumber Daya Manusia di perguruan tinggi, serta meningkatkan peringkat perguruan tinggi menuju QS WUR 100 sampai dengan 500 terbaik dunia.

Bertepatan dengan International Women’s Day, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR menyelenggarakan Press Conference Inagurasi pengangkatan Profesor Anne Gregory sebagai Adjunct Professor di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR & Webinar terkait “Global Capability Framework in Public Relations & Management Communication 2022” pada tanggal 8 Maret 2022.

Dalam sambutannya, seperti dilansir dalam siaran pers, Rabu (09/3), Founder & CEO LSPR, Prita Kemal Gani menyampaikan, “Menyambut perayaan LSPR yang ke-30 ini sebagai Institut Komunikasi dan Bisnis, LSPR merasa sangat terhormat memiliki Prof Anne Gregory sebagai Profesor di LSPR. Ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi LSPR untuk memiliki salah satu Professor Humas di dunia untuk menjadi bagian dari keluarga LSPR. Sebagai Adjunct Professor, peran utamanya adalah untuk mempersiapkan program akademik LSPR menjadi standar global, serta menumbuhkan budaya penelitian yang kaya ke dalam Civitas Academica LSPR. Professor Anne Gregory, Professor Terbaik Kelas Dunia dalam Kajian Public Relations memiliki banyak riset dan mempublikasikan buku terkait Public Relations yang dimana menjadi dasar dan pedoman Akademik LSPR.  Pengangkatan Professor Anne Gregory sebagai Adjunct Professor di LSPR, tentunya ini sejalan dengan visi LSPR, ​​untuk selalu menjadi Kampus yang terbaik di Bidang Kehumasan Indonesia, Terbaik di ASEAN dan Dunia. LSPR akan selalu menjadi relevan,terdepan, International dan up to date, always be the leading Graduate School in communication & business.”

Professor Anne Gregory sangat menguasai dan merupakan ahli kehumasan yang berkontribusi dan berpengaruh di tingkat dunia. Prof. anne sudah mempublikasikan lebih dari 100 book chapters, artikel jurnal dan scholar, dan juga berperan sebagai Editor jurnal Communication Management.

Tahun lalu, dia berhasil mendapatkan penghargaan Atlas Award dari the Public Relations Society of America dan the Outstanding Achievement Award from the Canadian Public Relations Society.

Selain itu, beliau juga mendapatkan The Sir Stephen Tallents Medal from the CIPR, the Distinguished Pathfinder Award for Research from the US Institute for Public Relations and the Premio Internacional Award from the Portuguese Business Communication Association.

Di kesempatan yang sama, Profesor Anne Gregory mengaku turut bahagia dapat menjadi bagian LSPR.

“Ini merupakan kesempatan yang berharga untuk saya dipilih menjadi Professor di LSPR, Indonesia. Selama beberapa tahun, saya memiliki ketertarikan untuk aktif dalam penulisan ilmiah dalam global akademi dan berkontribusi dalam bidang pendidikan. Kita membutuhkan keberagaman kesempatan pendidikan atau beasiswa untuk pendidik, jika kita sebagai akademisi, professional dan society berkontribusi bersama untuk kemajuan pendidikan. Sekarang, saya memiliki kesempatan untuk berkontribusi lebih dengan LSPR untuk memajukan Pendidikan,” jelasnya.

Dalam acara ini, Profesor Anne juga mempresentasikan Global Capability Framework atau Kerangka Kemampuan Global pertama dan satu-satunya di dunia adalah tonggak bagi profesi Hubungan Masyarakat atau Kehumasan.

Dalam tugas formal pertamanya sebagai Adjunct Professor LSPR, Anne Gregory memperkenalkan Framework, menjelaskan bagaimana Framework dikembangkan dan bagaimana dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap praktisi dapat melakukan yang terbaik.

Anne juga menjelaskan bagaimana hal ini membuka jalan bagi Kerangka Kemampuan Indonesia sendiri dan merayakan kontribusi yang diberikannya pada profesi global.

Hadir sebagai Keynote speech, Bapak Usman Kansong, S.Sos, M.Si, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo.

“​​Suatu kehormatan bagi saya mendapat kesempatan untuk menyambut Prof. Anne Gregory sebagai Adjunct Professor Kelas Dunia di LSPR Communication and Business Institute. Kerjasama ini akan menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kinerja lembaga ini, menaikkan peringkat LSPR, dan juga mengembangkan kapasitas sumber daya manusianya. Dengan keahlian dan pengalaman Prof. Gregory di bidang komunikasi korporat, kami optimis LSPR juga akan mengalami pendidikan dan prestasi berkelas dunia,” jelasnya.

Di era digital ini, industri Humas memiliki potensi pertumbuhan. Industri PR telah menunjukkan bahwa harus sangat fleksibel dan memiliki program berkelanjutan.

Praktisi PR diharapkan dapat menawarkan layanan yang jauh lebih luas daripada tahun-tahun sebelumnya, dan ini mempengaruhi sektor akademik untuk mengikuti perubahan dalam industri.

“Menurut Asia Pacific Communication Monitor (APCM) 2021, berikut adalah aspek terpenting dalam manajemen komunikasi hingga tahun 2023: mengatasi evolusi digital dan web sosial; menggunakan data besar dan algoritma untuk komunikasi; membangun dan memelihara kepercayaan; penguatan peran fungsi komunikasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen puncak; dan berurusan dengan pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial” tambahnya.

Adapun Boy Kelana Soebroto sebagai Ketua Umum PERHUMAS, yang juga hadir, menyampaikan kata sambutannya, “Mewakili PERHUMAS, menyambut hangat dan mengucapkan selamat bergabung untuk Professor Anne Gregory sebagai adjunct Professor di LSPR. Kami sangat optimis dengan kompetensi Professor Anne dan LSPR dapat meningkatkan Kompetensi Kehumasan di berbagai aspek Industri serta dapat membuka kesempatan Asosiasi untuk memperluas global networking di bagian Kehumasan.”

Comments (0)
Add Comment