Take a fresh look at your lifestyle.

Sarapan Seperti Orang Rakus Dapat Menghindari Diabetes

956

ilustrasi makan pagiJakartakita.com – Memang ada benarnya pepatah lama yang menyebutkan ‘Sarapanlah seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti pengemis’. Sarapan memang tidak boleh dilewatkan, sebelum memulai aktivitas dan porsinya harus cukup besar sebagai asupan energi untuk menjalani hari Anda yang sibuk.

Seperti  yang di lansir oleh NatGeo Indonesia, studi terbaru menunjukkan bahwa penderita diabetes yang menyantap sarapan besar serta makan malam dengan porsi kecil mengalami lebih sedikit kenaikan gula darah dibandingkan orang yang melakukan hal sebaliknya. Secara medis memang gula darah, yang disebut juga glukosa darah, dikontrol oleh jam internal tubuh. “Dengan kadar glukosa darah mencapai puncaknya setelah makan malam,” ujar Dr. Daniela Jakubowicz.

Related Posts
1 daripada 5,070

Dr. Jakubowicz, mengatakan tipe diabetes tipe 2, kerap menetapkan waktu makannya berlawanan dengan jam internal tubuh. “Mereka sering melewatkan waktu sarapan tanpa makan, sementara di malam hari mereka mengonsumsi makanan tinggi kalori. Tidak sarapan ini hanya akan membuat kontrol gula darah menjadi jelek,” lanjut periset dari Tel Aviv University’s Wolfson Medical Center, Israel ini.

Studi yang melibatkan 8 pria dan 10 perempuan dengan diabetes tipe 2 dengan usia 30-70 tahun. Mereka mendapat pengobatan baik dengan obat diabetes metformin serta anjuran makan atau anjuran diet saja. Secara acak, mereka menjalani rencana makan terdiri dari sarapan 700 kalori serta makan malam 200 kalori atau sebaliknya. Keduanya juga menyantap makan siang sebesar 600 kalori.

Kesimpulan dari tim periset adalah, bahwa partisipan yang mengonsumsi sarapan porsi besar dan makan malam dengan porsi kecil, dapat menghindari tingginya kadar glukosa dalam darah. Namun disarankan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum melakukan penyesuaian makan ini.