Take a fresh look at your lifestyle.

PPM Manajemen Terbitkan Buku “Sukses Merger XL-Axis” 

0 2,243

 

XL@3Jakartakita.com – PPM Manajemen melalui Penerbit PPM membukukan cerita sukses PT XL Axiata saat melakukan proses merger dan akuisisi dalam buku bertajuk “Sukses Merger XL–Axis”. Acara peluncuran buku ini dilakukan oleh CEO PT XL Axiata, Dian Siswarini, disaksikan oleh jajaran PPM Manajemen di Ruang Auditorium Gedung B PPM Manajemen, Kamis (14/4/2016).

Acara peluncuran buku “Sukses Merger XL-Axis” dilanjutkan dengan book review yang dilakukan oleh Hasnul Suhaimi (Former CEO PT. XL Axiata), Johnson Chan (Chief Strategic Partnership Officer PT. XL Axiata) dan Dr. Muhammad Budi Setiawan,M.Eng (Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos & Informatika,Kementerian Komunikasi dan Informatika ), dan Ningky Sasanti Munir (Pakar Manajemen PPM ).

Dian Siswarini selaku CEO PT XL Axiata mengatakan, “Dari statistik, hanya 30 persen yang berhasil melakukan merger akuisisi. Dari awal kami menyadari hal tersebut, maka proses merger dimulai dengan persiapan yangg luar biasa. Dari analisa, pemikiran yang dalam, untuk melihat bagaimana kami melakukan akuisisi.”

“Meski telah melakukan persiapan, pada saat menjalani proses merger tetap tidak mudah, karena dari sisi perijinan saja sudah melalui lima kali tahapan. Lalu banyak hal lain yang harus kami lalui, sampai akhirnya jadi penyatuan dua operator, dari sisi IT dan lain-lain. Dua tahun proses merger berjalan,” imbuhnya.

Ide penulisan buku, menurut Dian, adalah supaya apa yang dijalani dapat menjadi pembelajaran untuk perusahaan yang ingin melakukan merger dan akuisisi. “Tujuan utamanya untuk membangun jaringan yang tinggi spec-nya, 800, dimana kami sudah mendapat jaringan LTE 4g di 36 kota. Sekarang kami mempunyai dua brand, jadi tahun lalu me-rebrand menjadi XL- Axis,” kata Dian.

Related Posts
1 daripada 2,997

XL Axiata secara resmi telah mengakuisisi PT.Axis pada tanggal 19 Maret 2014 dengan menjadi pemegang saham mayoritas AXIS yang semulai dikuasai oleh Saudi Telecom Company. Proses mergernya sendiri pada saat itu belum tuntas,tetapi dapat dikatakan sebagai transaksi terbesar dan tersukses dalam industry telekomunikasi Indonesia pada 2014 silam.

Hasnul Suhaimi (Former CEO XL Axiata) menyebutkan alasan mengapa XL akhirnya memilih untuk mengakuisi Axis. Pandro Pander Silitongan, yang pada 2010 lalu merupakan Realist Strategist XL dan kini VP LTE XL Axiata, melihat untuk ke depannya jika XL ingin tumbuh besar, butuh partner.

“Kita punya 2500 megahertz, jadi harus mencari di pasar yang sisanya. Ada Axis sama 3, kami memilih Axis. Kalo kita tidak mengambil 4G akan sulit kedepannya jadi bekerja sama dengan Axis dan mulai negosiasi. Axis setuju jadi pembicaraan dimulai akhir tahun 2012 lalu. Yang diskusi orang keuangan Axis dan XL selama enam bulan tapi tidak ada hasil. Akhirnya pertengahan 2013 bertemu jalan tengahnya,” ungkap Hasnul.

“Waktu negosiasi bagi tugas, saya tetap di XL dan pimpinan Axis tetap mengerjakan Axis. Jadi beberapa orang fokus ke sana dan sisanya bagi-bagi tugas. Semua dalam tim menjalankan sesuai tugasnya, jadi well-prepared. Step by step tinggal melaksanakan, teknologi dari XL dilengkapi dari Axis, jadi dua-duanya bekerja sama tidak ada yg lebih menonjol.”

Ningky Sasanti Munir (Pakar Manajemen PPM) mengatakan kesulitan dalam penulisan buku karena ada dua teori yang digunakan, yaitu merger dan akuisisi. “Buku XL-Axis adalah bentuk komodifikasi XL-Axis, dengan adanya kisah di buku ini membuat data mempunyai makna. Sehingga kita mengerti datanya dan mengetahui asal usul,mengapa XL mendapatkan merchant award dan bisa di-share,” terangnya. Lebih lanjut Ningky menyebutkan ada aneka ragam fase dalam prosesi akuisisi dan merger, tapi dirangkum menjadi tujuh fase saja.

Buku ini dicetak 1000 eksemplar, 500 untuk akademisi dan selebihnya 500 buku lagi ada di Gramedia yang bisa dibeli dengan harga Rp 250 ribu. (Soraya Jenitta Marsha)

Tinggalkan komen