Take a fresh look at your lifestyle.

Menteri ESDM : Penurunan Beban Puncak Hal yang Lumrah Terjadi Saat Hari Besar Nasional

0 1,453
foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan bersama Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman berkunjung ke PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat, pada hari Sabtu (24/12), dalam rangka meninjau kondisi kelistrikan untuk menghadapi peringatan Hari Raya Natal 25 Desember 2016 dan pergantian tahun 2016 ke 2017.

Kunjungan ini disambut oleh Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN, Nasri Sebayang, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, Haryanto W.S., dan beberapa General Manager (GM) di wilayah Jawa.

Sesaat setelah mengunjungi Gardu Induk PLN P2B, Jonan mengatakan, bahwa penurunan beban puncak menjadi hal yang lumrah terjadi saat hari besar nasional.

“Pada saat Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, serta hari besar lainnya penggunaan listrik memang berkurang khususnya pada perkantoran atau industri. Hal ini mempengaruhi tinggi dan rendahnya beban puncak kelistrikan,” tutur Jonan.

foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono
Related Posts
1 daripada 5,118

Senada dengan Jonan, PLN sudah memperhitungkan pemakaian listrik pada beban puncak saat peringatan Hari Raya Natal 25 Desember 2016 dan pada pergantian tahun 2016 ke 2017 yang diproyeksikan berkurang hingga 18-24% dibandingkan pada kondisi pemakaian listrik di hari kerja biasa.

Beban puncak saat Natal tahun ini diperkirakan turun sebesar 18%, bahkan beban puncak saat pergantian tahun, turun lebih besar lagi, yakni sebesar 24%, dibandingkan dengan beban puncak di bulan Oktober 2016 yang berada pada besaran 25.051 MW (Megawatt).

“Kondisi ini terjadi karena pada dua hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik sangat besar dan perkantoran serta pusat-pusat bisnis berhenti beroperasi alias libur,” kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka.

Lebih lanjut Made menjelaskan, berdasarkan kondisi tersebut, pasokan tenaga listrik selama periode Natal dan Tahun Baru kali ini pada sistem kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi cukup. Artinya, beban puncak lebih kecil dari daya mampunya sehingga menghasilkan cadangan listrik (reserve margin) yang cukup besar.

foto : jakartakita.com/edi triyono
foto : jakartakita.com/edi triyono

Untuk kondisi kelistrikan di Jawa-Bali, saat ini Beban Puncak (BP) mencapai 25.051 MW. Kondisi beban puncak siang hari sebesar 24.134 MW dan Reserve Margin sebesar 32.34%. Pada saat malam Natal  2016 diperkirakan beban puncak mencapai 20.386 MW terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 MW pada pukul 19.00 WIB malam hari. Untuk beban puncak pada 1 Januari 2017 siang, diperkirakan sebesar 16.882 MW terjadi pukul 13.30 WIB.

PLN memperkirakan, secara umum beban puncak kelistrikan Jawa-Bali pada tahun 2017 akan mencapai 26.053 MW (tumbuh 4.0%). (Edi Triyono)

Tinggalkan komen