Take a fresh look at your lifestyle.

Republik Twitter: Bila Suara Rakyat Adalah Suara Twitter

0 951

Jakartakita.com: Sobat Jakarta, ada yang sudah menonton film layar lebar berjudul Republik Twitter? Kalau belum, sepertinya Anda harus menonton film ini.

Film Republik Twitter, bergenre drama yang dibintangi oleh Laura Basuki, Abimana Aryasatya, Tio Pakusadewo, Ben Kasyafani, Gery Iskak ini seakan ingin menegaskan kekuatan dari 140 karakter dalam media twitter.  Betapa twitter mampu menggalang masa untuk mendukung atau menghancurkan seseorang.

Berlatar belakang kegilaan anak muda akan twitter dan jejaring sosial, Republik Twitter menceritakan sosok Sukmo (Abimana Aryasatya), lelaki asal Jogjakarta yang ambisius, lucu dan cerdas, yang mengagumi Hanum sang jurnalis muda di twitter. Berawal dari sebuah mention hingga meningkat menjadi hubungan cinta yang mendalam antara Sukmo dan hanum. Perasaan inilah yang mendorong Sukmo nekat ke Jakarta untuk menemui Hanum.

Andre (Ben Kasyafani), teman satu kos Sukmo yang berasal dari Jakarta, mencibir rencana Sukmo. Sementara Rika (Jennifer Arnelita), rekan kerja Hanum, juga menasehati Hanum untuk tidak mempercayai hubungan yang dimulai dari dunia maya. Namun akhirnya Sukmo  berhasil ke Jakarta dengan bantuan Andre.

Related Posts
1 daripada 467

Sesampainya di Jakarta takdir membawa Sukmo ke Mas Belo, teman twitternya, yang menawarkan dia pekerjaan. Belo memperkenalkannya kepada Kemal (Tio Pakusadewo)  sang konsultan komunikasi dari politisi bernama Arif Cahyadi. Tugas Sukmo adalah menjalankan kampanye digital melalui twitter untuk Arif Cahyadi. Dalam waktu sekejap  berkat kepiawaian Sukmo yang tekun dan lihai mengolah 140 karakter, Arif Cahyadi (Leroy Usman) menjadi
trending topics.

Dalam tempo singkat Sukmo mendapatkan uang yang cukup besar untuk modalnya meng-upgrade kepercayaan dirinya  sebelum bertemu Hanum. Sayangnya Hanum malah jadi ilfil setelah melihat Sukmo yang bergaya ala anak gaul Jakarta. Hal ini tentu saja membuat Sukmo sedih dan kecewa. Yang lebih membuat Sukmo kecewa adalah saat mengetahui keputusan Hanum untuk mundur dari profesi kewartawanannya.

Sukmo pun bertekad untuk membatalkan keinginan Hanum mundur. Sukmo menawarkan sejumlah bukti dari skandal yang akan menjadi berita besar untuk Hanum. Namun berita besar itu justru membuat Sukmo harus berhadapan dengan ambisi Kemal, reputasi Arif Cahyadi, kepercayaan Belo dan bahkan persahabatannya dengan Nadya

“Sekarang ini, suara rakyat itu suara twitter”

Kalimat yang diucapkan oleh Kemal dalam Republik Twitter seakan kembali mengingatkan kita pada sekian banyak peristiwa penting dunia yang digerakkan melalui twitter. Sebegitu dahsyatnya kekuatan jejaring sosial bernama twitter membuat setiap perusahaan besar, seleb dan politisi merasa perlu me-manage akun twitternya secara professional. (Risma)

Tinggalkan komen