Take a fresh look at your lifestyle.

Benarkah Yesus Lahir di Kandang Domba?

0 2,842
dok: The Guardian
dok: The Guardian

Jakartakita.com – Kelahiran Yesus Kristus mungkin adalah kisah terpopuler dari banyak kisah yang ada di kitab Injil. Tetapi benarkah Yesus dilahirkan di kandang domba?

Baru-baru ini seorang profesor dari Universitas Nottingham Inggris yang juga seorang pendeta evangelis Rev Ian Paul mengungkapkan temuan baru bahwa kesimpulan tentang Yesus yang dilahirkan di kandang domba karena saat itu penginapan penuh, tak ada kamar untuk Yusuf dan Maryam adalah salah. Paul bahkan mengatakan kemungkinan hal ini karena kesalahan dalam menterjemahkan kitab perjanjian baru.

Menurut Paul, kata ‘kataluma’ yang selama ini diterjemahkan sebagai rumah penginapan, berasal dari bahasa Yunani yang arti sebenarnya adalah rumah pribadi. Seandainya di Bethlehem ada penginapan, adalah hal aneh jika Yusuf dan Maryam tidak menginap di salah seorang sanak-familinya di Bethlehem. Bukankah Yusuf dan Maryam juga berasal dari sana. Apalagi adat istiadat pada masa itu sangat menjunjung tinggi nilai kekerabatan.

Related Posts
1 daripada 1,121

Paul juga menjelaskan, kesalahan akibat terjemahan itu juga menyatakan Maryam dan Yusuf diusir dari sebuah rumah penginapan, padahal mereka berada di dalam rumah keluarga. Tapi karena kamar tamu di rumah itu sudah penuh oleh kerabat lain yang datang terlebih dahulu, mereka pun menginap di ruang utama keluarga.

Masih menurut Paul, tata letak rumah kebanyakan orang Palestina pada masa itu memiliki ‘space’ khusus untuk hewan ternak terutama pada malam hari. Biasanya mereka menaruh tumpukan jerami di pojokan ruang keluarga.

 

dok: psephizo
dok: psephizo

Nah, jika saat itu Maryam akhirnya melahirkan di ruang utama keluarga yang memiliki ‘space’ khusus tersebut. Maka kemungkinan besar, tempat paling mudah menaruh bayi baru lahir adalah di atas tumpukan jerami tersebut. Maka, pendapat yang menyatakan mereka ada di kandang domba, jauh dari orang, sendirian, dan terkucil itu secara bahasa keliru dan tidak masuk akal menurut Paul. (The Guardian)

Tinggalkan komen