Lontong Cap Go Meh, Menu Istimewa Saat Cap Go Meh
Jakartakita.com – Rangkaian perayaan Tahun Baru China atau Imlek biasanya dilakukan selama 15 hari. Selama 15 hari itu, tentu saja berbagai jenis penganan akan mengiringi, selain kue keranjang yang pasti masih akan eksis. Namun, ada menu khas yang juga merupakan penutupan rangkaian Perayaan Imlek. Menu tersebut adalah lontong cap go meh.
Kuliner yang disebut lontong cap go meh ini adalah gabungan dari beberapa masakan yaitu lontong, sayur lodeh terong, opor ayam dan sambal goreng ati ampela yang dihidangkan bersama bumbu abing dan serbuk koya dari kedelai.Aroma dan rasa santannya begitu kuat dengan rasa gurih dan sedikit rasa manis. Porsinya memang bisa terbilang cukup kecil, tapi hidangan yang dominan dengan kuah santan yang kental ini cukup berat dan membuat perut menjadi kenyang lebih dari yang dibayangkan sebelumnya.
Selain merupakan menu wajib saat perayaan cap go meh, komponen dalam sajian sepiring lontong cap go meh juga mengandung makna filosofis yang baik. Lontong yang bentuknya panjang, dibungkus daun pisang dan isiannya berupa nasi padat, melambangkan keberuntungan dan panjang umur. Telur juga melambangkan keberuntungan. Kuah opor yang berwarna kekuningan atau identik dengan warna emas karena bumbu kunyit, melambangkan rezeki yang baik. Sedangkan lauk lainnya, melambangkan harapan akan banyaknya pintu rezeki. Biasanya pada saat perayaan cap go meh, lontong ini disantap beramai-ramai bersama keluarga besar.
Kalau dulu lontong cap gomeh biasanya hanya bisa dinikmati ketika Cap Gomeh tiba, namun tidak demikian untuk saat ini. Kini banyak kedai makan yang menjual lontong cap go meh setiap hari. Di Kota Jakarta kita bisa menjumpai menu lontong cap go meh ini di warung gado-gado Bonbin Cikini Jakarta Pusat.