Tren Minum Teh Meningkat
Jakartakita.com – Di setiap pagi, sebuah ritual khusus yang dilakukan banyak orang adalah meminum segelas kopi. Dengan takaran yang pas, rasa kopi yang nikmat bisa menjadi penambah semangat dalam memulai aktivitas seharian.
Namun demikian, sebuah jajak pendapat yang belum lama ini dilakukan oleh The National Coffee Association’s Annual Survey terhadap masyarakat di Amerika Serikat, menyatakan bahwa peminat minuman kopi terus mengalami penurunan.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan jumlah peminum teh yang terus menanjak dari waktu ke waktu.
The Financial Times baru-baru ini melaporkan, industri minuman teh mengalami lonjakan permintaan yang signifkan, mencapai 10 triliun dollar AS per tahun. Sementara pada tahun 1990, tercatat penjualan minuman teh hanya berkisar 2 triliun dollar AS per tahun.
Kondisi ini disebabkan oleh karena masyarakat yang telah menyadari bahwa meminum teh lebih menyehatkan ketimbang kopi.
Para ahli pun meyakini, teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan yang sangat baik bagi tubuh dan mampu mencegah perkembangan sel kanker, dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen.
Adapun masyarakat di Indonesia biasa mengkonsumsi teh pada saat pagi hari sebelum beraktivitas, ataupun pada saat sore hari saat bersama keluarga.
Sekadar informasi, teh yang diminum terasa sedikit pahit, merupakan kenikmatan tersendiri dari minum teh.