Take a fresh look at your lifestyle.

Kisah Mario Si Penyusup Ruang Roda Pesawat Yang Selamat

0 888
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Seperti di film – film action Hollywood saja kelakuan pria yang bernama Mario ini. Ia menyusup di ruang roda pesawat terbang, dan selamat sampai tujuan. Kasus menyusup Mario Steven Ambarita ke pesawat Garuda Indonesia ini menjadi pertanyaan banyak orang saat ini. Mengapa ia bisa selamat?

Gerry Sujatman, Pengamat penerbangan di Indonesia menyatakan, suhu di dalam ruang roda pesawat terbang akan menjadi sangat rendah, bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Namun Gerry mengatakan, justru faktor penurunan suhu inilah, yang membuat Mario bertahan hidup selama penerbangan tersebut.

“Temperatur dingin membuat tubuh manusia tidak terlalu butuh banyak oksigen. Dengan kata lain, manusia itu ‘dibekukan’ sementara saja, dan bisa terus hidup,” ungkap Gerry, Rabu (8/4/2015).

Gerry menambahkan, pada tubuh manusia, sistem saraf besar bisa bertahan dalam suhu yang rendah. Mengenai dampaknya dengan kondisi otak manusia itu adalah perkara lain. Secara biologis manusia bisa lebih bertahan pada suhu rendah.

Mario Steven Ambarita
foto: istimewa – Mario Steven Ambarita
Related Posts
1 daripada 5,006

Gerry mengibaratkan penyusupan di ruang roda bagaikan manusia dipaksa masuk ke dalam koper, pastinya sesak dan susah bernafas. “Bila dibayangkan, seseorang berada di ruangan yang sangat sempit dan tak bisa bergerak, dengan temperatur normal? Pasti akan langsung tewas,” tegas Gerry.

Ia pun berujar, meski daya tahan tubuh manusia tetap ditentukan pada durasi penerbangan. Apabila jaraknya tidak terlalu jauh, Gerry menganggap Mario sangat beruntung karena bisa bertahan, khususnya jarak Mario yang ‘hanya’ dari Pekanbaru-Jakarta. “Suhu rendah itu ibaratnya memperlama kematian saja,” ujar dia.

Sementara itu, menurut Ketua kelompok medis Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan, Sri Aryani, ketinggian pesawat terbang itu sekitar 25 – 30 ribu kaki. Ini akan menyebabkan tekanan oksigen menipis, tekanan barometriknya pun semakin tinggi.

“Sesuai dengan hukum Boyle. Biasanya akan berdampak buruk bagi manusia. Pendarahan di telinga karena ketinggian yang ekstrim akan terjadi dengan ketinggian 25 – 30 ribu kaki,” kata dia menjelaskan.

Ditambahkan, kondisi tersebut akan menyebabkan orang yang menyusup tersebut akan kehilangan keseimbangan tubuh ketika pesawat mendarat. Bahkan bisa pingsan saat keluar dari ruang roda. Karena tubuh biasanya akan langsung menyesuaikan suhu rendah ke suhu normal.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penyusup bernama Mario yang terjadi pada Selasa petang (7/4/2015) kemarin berlangsung di pesawat Garuda Indonesia. Ia menyusup di ruang roda pesawat dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Berdasarkan penyelidikan, Mario diketahui masuk ke roda pesawat bukan dari apron Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Dia masuk ke roda pesawat dari ujung landasan, saat pesawat berhenti lima menit di sana. Mario bisa selamat dari penerbangannya, dan pantas dijuluki bintang film action Indonesia.

Tinggalkan komen