Kurang Tidur Ternyata Bisa Picu Perceraian
Jakartakita.com – Kurang tidur bukan hanya tidak sehat tapi juga membuat mood tidak baik keesokan harinya. Bahkan menurut penelitian, kurang tidur juga bisa memicu perceraian, loh kok bisa?
Seperti dilansir dari Huffington Post, studi yang dihelat oleh UC Berkeley dipublikasikan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science, menemukan bahwa pasangan suami istri lebih mudah bertengkar di pagi hari apabila mereka kurang tidur di malam hari.
Menurut para ahli, orang dewasa membutuhkan setidaknya 5 jam untuk tidur tanpa terganggu agar mampu berkonsentrasi dengan baik keesokan harinya.
Sebanyak 78 pasangan suami istri berusia muda dilibatkan dan dipelajari kualitas tidur terhadap tingkat stres. Kemudian, pada eksperimen kedua, 71 pasangan diminta untuk mengukur tingkat nyenyak tidur malam mereka. Lalu, selama beberapa hari komunikasi mereka didokumentasikan lewat video.
Hasilnya, pasangan yang memiliki tidur lelap selama delapan jam, ditemukan lebih harmonis dan hangat dalam pernikahan. Sebaliknya, mereka yang kurang tidur, lebih sering bertengkar dan berselisih pendapat.
Studi yang dihelat oleh University of Pittsburgh pada tahun 2011 silam juga menguak hasil serupa. Namun, pada penelitian tersebut kurang tidur hanya berpengaruh pada emosi istri. Lalu, pada penelitian di University of Pittsburgh di 2009, menemukan bahwa pernikahan yang bahagia dapat menyembuhkan insomnia.
Tidur malam yang baik bisa meningkatkan hubungan suatu pasangan. Hanya dengan tidur malam berkualitas, suatu pasangan akan berkurang egoisnya. Bahkan para ahli mengungkapkan bahwa pasangan yang tidurnya baik akan bersikap lebih sopan satu sama lain.