Take a fresh look at your lifestyle.

Djarot: Warga DKI Harus Kompak Mengawasi Peredaran Beras Palsu

0 871
foto: istimewa
foto: istimewa

Jakartakita.com – Djarot Saiful Hidajat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, angkat bicara mengenai maraknya beredar beras berbahan plastik. Pada kesempatan ini ia mengingatkan kepada warga ibu kota Jakarta agar turut aktif mengawasi dan melaporkan ke aparat terkait, apabila menemukan beras palsu ini. Ini sudah dalam taraf yang mengkhawatirkan, pasalnya, beras palsu ini sangatlah berbahaya jika dikonsumsi.

“Belum ada yang masuk laporan ke saya. Kalau ditemukan, segera dilaporkan ya, di mana tempatnya akan segera kami tindak,” ujar Djarot di Lapangan Monas, pada Rabu (20/5/2015). Demikian pernyataan Djarot, mengenai hebohnya penemuan beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat. Ia berpendapat, sampai saat ini di Jakarta belum ditemukan adanya yang menjual beras sintetis ini. Namun ia berharap dalam pengawasannya, masyarakat diminta ikut berpartisipasi dalam menghentikan peredarannya.

“Ini pelakunya sudah sangat kurang ajar, kalau ketangkap mesti di kasih hukuman seberat-beratnya, kalau perlu dihukum mati sekalian,” tandas Djarot geram.

Related Posts
1 daripada 5,243

Sebelumnya diketahui, ada seorang penjual bubur di Perumahan Mutiara Gading, Bekasi Timur, Kota Bekasi, bernama Dewi Septiani (29), yang menemukan butiran-butiran beras palsu berbahan dasar kentang dan plastik.

Dewi diketahui membeli beras tersebut sebanyak enam liter di toko langganannya dengan harga Rp 8.000 per liter. Namun sesampainya dirumah, keanehan terjadi. Beras yang dibelinya tersebut menjadi sangat berbeda ketika ia mengolahnya menjadi bubur. Hasilnya tidak maksimal, dan mengeluarkan berbau tidak sedap seperti nasi basi.

Putri Novaliany (27), adik dari Dewi pun akhirnya mencoba beras yang telah dimasak menjadi bubur itu. Namun setelah memakannya, Putri langsung mual dan juga pusing. Beruntung bubur tersebut belum dijual oleh Dewi.

Lantaran keanehan itu, keduanya pun memutuskan untuk tidak menjual bubur dan melaporkan hasil temuan mereka itu ke Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM).

Masyarakat kini diminta waspada dalam membeli beras. Perlu dilakukan pemeriksaan ketika hendak akan membeli. Ciri – ciri dari beras palsu itu diketahui terlihat polos bening dan jika diterawang tidak ada serat. Sementara beras asli biasanya memiliki serat dan memiliki bagian berwarna putih susu di tengahnya.

Tinggalkan komen