Take a fresh look at your lifestyle.

Program Akhir Pekan @Museum Nasional Diyakini Bisa Dongkrak Jumlah Pengunjung

0 1,111

Tiket Pesawat Murah Airy

Akhir Pekan @Museum Nasional
foto : istimewa

Jakartakita.com –  Guna meningkatkan jumlah pengunjung ke Museum Nasional, Jakarta, pengelola ‘menghidupkan’ kembali program acara bertajuk Akhir Pekan @Museum Nasional, yang berlangsung pada tanggal 20 September dan 27 September 2015.

Dalam kegiatan kali ini, pihak pengelola Museum Nasional bekerjasama dengan Teater Koma dan Dapoer Dongeng, guna menggelar pentas seni/drama yang berlatarbelakang kisah di balik koleksi Museum Nasional Indonesia.

“Selama bulan September 2015 ini, para pengunjung akan menyimak tradisi kelautan Nusantara,” kata Intan Mardiana, Kepala Museum Nasional Indonesia di Museum Nasional Indonesia, di Jakarta, Minggu (20/9/2015).

Usai pentas, sambungnya, pengunjung bisa membuat wayang tavip mini berwarna-warni dan bisa berburu harta karun berbekal ‘Peta Jelajah’ yang khusus diciptakan dalam program ini.

Lebih lanjut dijelaskan, acara Akhir Pekan @Museum Nasional telah dilakukan sejak September 2013 silam dan telah berhasil menarik banyak pengunjung. Ia mencatat, pada tahun 2009 hanya ada 170 ribu pengunjung. Kemudian meningkat hingga 250 ribu pengunjung pada 2014.

Related Posts
1 daripada 5,928

“Kami menargetkan 300 ribu pengunjung akhir tahun 2015,” ujarnya.

Meskipun demikian, diakuinya jumlah pengunjung ke museum di Indonesia masih sangat rendah, terutama apabila dibandingkan dengan museum di luar negeri.

Ia lantas membandingkan dengan Museum Louvre di Paris yang mampu menggaet 10 juta pengunjung per tahunnya. Sementara Indonesia, baru dapat menggaet 10 juta per tahun dari 365 museum yang ada di Indonesia hingga tahun 2015.

Sementara itu, pendiri Teater Koma Ratna Riantriano mengatakan, kegiatan Akhir Pekan @Museum Nasional membuat anak-anak termasuk pelaku peran dapat berinteraksi langsung dengan koleksi museum.

Menurutnya, hal ini merubah gambaran museum yang menyeramkan dari pikiran anak-anak.

“Image-nya berbeda. Anak-anak jadi asik karena mereka disuguhkan dengan koleksi,” tandas Ratna.


Tinggalkan komen