Komoditi Tambang Lesu, Penjualan United Tractors Diprediksi Turun 5 Persen
Jakartakita.com – Penjualan PT. United Tractors Tbk (UNTR) diprediksi akan mengalami penurunan sekitar 5 persen pada tahun 2016 ini, dibandingkan tahun lalu.
Investor Relation United Tractors, Ari Setiyawan menuturkan, penyebab penurunan kali ini adalah rendahnya harga komoditas pertambangan terutama harga batu bara, sehingga permintaan traktor pun menurun.
Tahun ini kontribusi dari sektor pertambangan hanya 20 persen sampai 25 persen dari total penjualan traktor yang berjumlah 2.000 unit.
“Tahun ini kontribusinya mungkin 20 sampai 25 persen dari 2.000 unit. Turun cukup signifikan, karena harga batu bara lebih rendah dibanding tahun lalu,” ujar Ari, di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Adapun penjualan setiap bulan sekitar 150 unit sampai 200 unit. Sementara target penjualan yang dicanangkan sebanyak 1.000 unit traktor pada semester I tahun ini.
Meskipun demikian, banyaknya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, diharapkan bisa mendorong penjualan dan bisa menutupi penurunan di sektor pertambangan.
“Kita berharap permintaan dari proyek yang terkait dengan infrastruktur meningkat. Kalau tadinya kita jual truk yang off road, sekarang truk yang on road untuk transportasi, konstruksi, logistik,” jelasnya.
Lebih lanjut Ari menjelaskan, target penjualan kendaraan alat berat tersebut akan difokuskan pada sektor konstruksi. Pasalnya di tengah pembangunan infrastruktur yang tengah didorong pemerintah, kebutuhan alat berat akan ikut meningkat.
Di luar itu, menurutnya ada beberapa faktor yang diyakini akan mendorong penjualan, salah satunya adalah faktor cuaca. Di mana ketika telah memasuki musim kemarau diyakini penjualan akan meningkat. Pasalnya, selama musim penghujan rata-rata alat berat tidak terpakai.
“Kalau cuaca itu enggak banyak hujan, maka alat bisa lebih banyak dipakai. Jadi permintaan lebih banyak,” tandasnya. (Heri Supriyatna)