Schneider Electric Tekankan Pentingnya Melindungi Rumah, Keluarga, dan Perangkat Listrik di Saat Mudik
Jakartakita.com – Schneider Electric, perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi, pada Selasa (21/6/2016) di Jakarta menghadirkan perbincangan mengenai persiapan yang harus dilakukan sebelum pulang mudik, terutama untuk melindungi rumah atau gedung dari potensi bahaya listrik yang dapat berujung pada kebakaran.
Dalam kesempatan yang sama, diperkenalkan pula sebuah inovasi terbaru yaitu Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection (RCBO), perangkat listrik yang menggabungkan fungsi Mini Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) sehingga seluruh penghuni rumah dapat terlindung dari bahaya hubungan arus pendek dan beban lebih (overload), sekaligus dari ancaman sengatan listrik akibat arus bocor.
Saat mudik ke kampung halaman, kita meninggalkan rumah atau bangunan tanpa penjagaan dan pengawasan. Kondisi tanpa penghuni ini terkadang menimbulkan potensi masalah jika sebelumnya pemiliknya tidak mempersiapkan keamanan rumah dan bangunan, seperti insiden kebakaran akibat arus pendek listrik.
Faktanya, menurut data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, tahun lalu sebanyak 52 kasus kebakaran terjadi di DKI Jakarta saat musim mudik Lebaran (9-17 Juli 2015), dan penyebabnya didominasi oleh hubungan pendek arus listrik.
Mateus Bernath selaku Vice President Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia berkomentar, “Schneider Electric memiliki solusi lengkap untuk membantu masyarakat melindungi diri dari berbagai bahaya listrik. Misalnya, agar terlindung dari bahaya arus pendek yang berujung pada potensi kebakaran, kita harus menggunakan MCB yang akan bekerja atau trip ketika terjadi arus pendek atau saat daya listrik yang kita gunakan melebihi arus nominal yang tertera pada MCB.”
“Namun perlu diingat, MCB tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan keluarga kita dari bahaya sengatan listrik karena ia tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi arus bocor,” imbuhnya.
Saat tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melalui tubuh kita menuju ke tanah. Dengan tahanan rata-rata tubuh manusia (1000 Ohm), ketika kita tersengat listrik dengan tegangan 220V maka tubuh kita akan dialiri arus sekitar 220 mA. Arus sebesar itu, jika mengaliri tubuh kita bahkan selama 0,2 detik saja sudah membahayakan nyawa kita.
MCB ukuran terkecil yang umum dipakai adalah 2 A, dan ukurannya akan semakin besar mengikuti daya listrik di rumah kita. Sehingga jika terjadi kebocoran arus yang melewati tubuh kita sebesar 220 mA secara teori tidak akan membuat MCB bekerja atau trip karena arus tersebut dianggap sebagai beban (load), dan bukan sebagai gangguan.
Untuk mengantisipasi hal ini, dibutuhkan solusi tambahan di dalam box MCB kita, yaitu ELCB yang dapat melindungi aset dari kebakaran (300mA) dan melindungi manusia dari bahaya sengatan listrik (30mA). ELCB dapat mendeteksi perbedaan arus dan secara cepat akan memutuskan rangkaian listrik Untuk mengantisipasi hal ini, dibutuhkan solusi tambahan di dalam box MCB kita, yaitu ELCB yang dapat melindungi aset dari kebakaran (300mA) dan melindungi manusia dari bahaya sengatan listrik (30mA).
ELCB dapat mendeteksi perbedaan arus dan secara cepat akan memutuskan rangkaian listrik tersebut sehingga tidak menyebabkan kecelakaan fatal. Namun, pemakaian ELCB tidak menjamin bahwa kita tidak akan tersengat listrik, ELCB hanya akan memutuskan listrik secara cepat sehingga tidak sampai menyebabkan kematian.