Take a fresh look at your lifestyle.

Pelaku Industri Gelar Workshop Indonesia Industry Updates 2nd Quarter 2017

0 1,462
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – Setelah Buku Riset Indonesia Industry Updates 1st Quarter yang telah resmi diluncurkan pada 2 Juni 2017 lalu, baru-baru ini kolaborasi antara The Center for Engineering and Industrial Policy Studies dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI), Yayasan Nusa Patris Infrastruktur, dan didukung oleh tim Riset dari Indonesia Research Institute Japan (IRIJ) menggelar Workshop Indonesia Industry Updates 2nd Quarter 2017 di Jakarta, Rabu (07/6) lalu.

Hasil dari kolaborasi ini, rencananya akan dibukukan menjadi Buku Riset ‘Kuartal 2 – Indonesia Industry Update 2017’ yang akan menyajikan 2 (dua) sektor, yaitu industri keuangan dan industri perdagangan, jasa, & investasi.

“Semoga Workshop yang kemudian akan dibukukan menjadi Kuartal 2 – Indonesia Industry Update 2017 memberikan sumbangsih untuk mengungkap kemajuan bangsa Indonesia dilihat dari indikator-indikator perekonomian dan industri yang dapat dipakai sebagai bahan referensi dan pengambilan keputusan dan diharapkan bermanfaat bagi keberlanjutan pembangunan industri nasional,” terang Albertus Prasetyo Heru Nugroho, Pimpinan Indonesia Research Institute Japan ( IRIJ ), dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.

Andre Mulyana, Sekjen ISTMI menambahkan, buku ini akan menjadi self review atau kajian diri akan progress pertumbuhan dan kemanfaatan industri Indonesia.

Self review atau kajian diri ini akan menjadi motor penggerak semua pemangku kepentingan (stake holder) di bidang industri nasional dalam mencapai kedaulatan industri dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Andre Mulyana.

Adapun Faizal Safa, ketua ISTMI mengatakan, Buku Indonesia industry updates ini merupakan gambaran kondisi dan tantangan mengenai indikator industri di Indonesia.

Related Posts
1 daripada 6,484

“Buku ini juga disusun dengan semangat membangun industri dengan pelaku industrialis nasional yang diharapkan mampu memberikan tambahan dorongan kemandirian ekonomi dan kedaulatan  nasional,” jelasnya.

Lebih jauh, Danang Parikesit, Ahli Transportasi dan Pendiri Yayasan Nusa Patris Infrastruktur juga menyampaikan, bahwa daya saing industri nasional harus didasarkan pada penguatan teknologi nasional dan peningkatan kandungan lokal secara berkesinambungan.

“Jasa keuangan dan retail adalah refleksi permintaan nyata di Masyarakat. Baik permintaan pada tingkat korporasi maupun pada level rumah tangga. Kita sedang mengalami masa-masa menantang dalam ekonomi kita. Kerentanan politik dan hukum serta perekonomian global dan perubahan teknologi yang cepat, semuanya menimbulkan keputusan investasi dan belanja yang sangat dinamis,” jelasnya.

Seperti diketahui, bahwa kesinambungan dan pertumbuhan industry tidak akan lepas dari dukungan industry lainnya, yang dalam topik kali ini adalah industry keuangan dan industri perdagangan, jasa, & investasi.

Demikian pula sebaliknya, bahwa kesinambungan dan pertumbuhan industry keuangan mempunyai hubungan sebab akibat dengan industry sektor riil.

Oleh karena itu, perubahan dan trend yang tengah terjadi di Indonesia seperti FinTech dan online marketplace, juga faktor-faktor yang mempengaruhi pemerataan pertumbuhan antar provinsi, dan antar pulau menjadi perhatian khusus.

Para pelaku industri di sektor ini pun telah pula memberikan kontribusinya melalui workshop dan FGD, serta in-depth interview dengan tim riset dari Indonesia Research Institute Japan (IRIJ) yang sebagian besar adalah anak muda yang bekerja keras untuk penyusunan buku yang diperkirakan akan beredar di khalayak luas pada tanggal 17 Agustus 2017.

 

Tinggalkan komen