Nassa School Gelar Seminar ‘Inclusive, Quality Education For All’ Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Jakartakita.com – Bangsa Indonesia saat ini terus berupaya menjalankan program yang tepat, untuk melanjutkan pembangunan di semua aspek dalam rangka memperbaiki tingkat kemakmuran dan kesejahteraan yang membawa masyarakat ke tingkat yang lebih disegani dalam persaingan global.
Salah satu faktor terpenting yang berperan dalam mewujudkan harapan di atas, adalah kualitas manusia, baik dari segi akhlak, perilaku berpikir maupun skill dan keterampilan.
Pendidikan berkualitas mungkin menjadi jawaban dan jalan keluar untuk memenuhi harapan di atas.
Terkait hal ini, Nasional Satu (Nassa) School menggelar program seminar dan pelatihan, salah satunya adalah seminar ‘Incusive, Quality Education for All’ yang diselenggarakan tanggal 11 dan 28 April 2018, bertempat di Nassa Valley, Jl. Rambutan No.8, Jatimurni, Pondok Melati, Bekasi.
Seminar ini tidak dipungkut biaya dan diperuntukkan bagi masyarakat dan stakeholder sekolah.
Dalam kesempatan ini, Anhar Anugrah selaku Director Operations Nasional Satu (Nassa) School mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia, khususnya pendidik dan tenaga kependidikan, pembenahan program dan kegiatan yang didesain untuk lebih merefleksikan kehidupan nyata, pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana, program peningkatan kesejahteraan, peningkatan kualitas pelayanan dari aspek komunikasi, administrasi, kebersihan dan keamanan.
Menurutnya, proses belajar yang dilakukan secara bersama-sama, mampu membentuk sebuah kelompok masyarakat yang tidak diskriminatif.
“Bahkan menjadi akomodatif terhadap semua orang. Lembaga pendidikan harus memberi kesempatan belajar pada anak-anak berkebutuhan khusus bersama dengan anak-anak pada umumnya. Sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan nyata sehari-hari,” tutur Anhar dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Kamis (12/4).
Dalam seminar ini, juga turut hadir para pembicara, antara lain; Lidia Wisneli Oktami, M.Psi, (Head of Division Inclusion Nassa School, yang juga seorang psikolog), menyoal ‘Mengenal Anak Dengan Kekhususannya’ dan Lina Susanti, S.Psi, (Head of Happy Bear Child Development Center), dengan materi bahasan berfokus pada anak didik yang memiliki kendala atau kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran (Learning difficuIties).
Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pendidikan Nasional Satu (Nassa) Valley, dr. Sally Fedrini, mengungkapkan, proses belajar mengajar di lembaga yang dipimpinnya, didasarkan pada kebutuhan individual dan kepribadian peserta didik.
Menurutnya, guru berperan membantu. Sudah sepatutnya pendidikan sebagai alat untuk mensukseskan anak didik dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki, bukan lagi sebagai alat untuk memilah-milah antara yang pintar dan yang tidak pintar, serta menjadikan kurikulum sebagai alat memaksimalkan potensi anak didik dengan menggunakan perdekatan dalam prose belajar.
“Bukan sebaliknya, anak didik yang dituntut untuk memenuhi keinginan kurikulum ,” tandas Sally. (Edi Triyono)