Take a fresh look at your lifestyle.

Dorong Regenerasi Petani, Bango Hadirkan ‘Program Petani Muda’

0 1,975

Jakartakita.com – Bango, produksi PT Unilever Indonesia Tbk. memperkenalkan “Program Petani Muda” sebagai upaya untuk mendorong regenerasi petani agar #KelezatanAsli kuliner Indonesia tetap terjaga dari generasi ke generasi.

“Sebagai brand yang selalu berkomitmen untuk mengangkat dan mempopulerkan kuliner Indonesia, Bango melihat bahwa penerapan prinsip pertanian yang berkelanjutan, salah satunya melalui regenerasi petani, kini semakin dibutuhkan. Petani yang tidak teregenerasi dapat menyebabkan penyusutan lahan serta penurunan produktivitas maupun kualitas hasil pertanian. Jika bahan pangan yang berkualitas jumlahnya semakin terbatas, maka akan sulit pula bagi kita untuk terus menikmati dan melestarikan aneka kuliner khas Indonesia yang selalu kita banggakan,” ungkap Hernie Raharja selaku Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia Tbk. di Jakarta, Rabu (25/9).

Lebih jauh lagi, guna mendorong regenerasi petani dan menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan berkualitas dalam jangka panjang, Bango kini menggagas “Program Petani Muda” berkolaborasi dengan The Learning Farm Indonesia.

Program ini secara bertahap akan memberikan pembinaan intensif bagi masing-masing 30 hingga 40 petani muda potensial tentang keterampilan hidup lewat pendidikan bercocok tanam yang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan.

Kesempatan yang langka ini juga akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi agen perubahan.

Related Posts
1 daripada 3,886

“Bango dan ‘The Learning Farm’ bersama-sama mengembangkan kurikulum ‘Program Petani Muda’ untuk mendorong semangat, pengetahuan dan keterampilan generasi muda dalam melanjutkan regenerasi petani. Selama 100 hari, seluruh peserta akan mendapatkan 60% materi pertanian yang terbagi dalam empat kelompok besar yaitu tanah, budidaya tanaman-perikanan dan ternak, pemupukan dan pengendalian hama, serta analisa usaha tanam. 40% materi lainnya, berfokus pada pengembangan soft skills seperti manajemen waktu dan keuangan, entrepreneurship, healthy life style, Bahasa Inggris, komputer, dan komunikasi. Nantinya, kami harap para peserta akan mampu menyebarluaskan ilmunya dan menginspirasi lebih banyak generasi muda di kampung halaman mereka untuk menjadikan bertani sebagai pilihan profesi yang menjanjikan,” jelas Nona Pooroe Utomo selaku Executive Director The Learning Farm Indonesia.

Seluruh pecinta kuliner juga dapat menunjukkan dukungan mereka terhadap program ini dengan bergabung dalam gerakan #PetaniUntukIndonesia yang disebarluaskan oleh Bango melalui kemasan khusus “Cita Mallika”. 

Adapun Bango kemasan khusus “Cita Mallika” didesain oleh fashion designer kebanggaan Indonesia, Didiet Maulana.

”Perjalanan mengunjungi para petani Mallika di Desa Lendah, Kulon Progo, membukakan mata saya pada sebuah brand yang dibangun dengan cinta. Pemilihan warna, karakter visual dari tenun, dan cerita yang saya dapatkan dari perjalanan ini tertuang dalam motif ‘Cita Mallika’. Semoga dapat menggambarkan kebahagiaan, optimisme dan keindahan kerja sama yang akan terus terjalin antara Bango, petani dan setiap penikmat #KelezatanAsli kuliner Indonesia,” tutur Didiet.

Selain itu, di balik kemasan juga tertera kisah-kisah inspiratif dari empat petani kedelai hitam Mallika yang ditulis ulang oleh penulis kenamaan, Dee Lestari.

”Berdasarkan pengalaman saat berinteraksi langsung dengan para petani kedelai hitam binaan Bango, tulisan ini saya beri tema ’Dari Tanah Tani ke Piring Saji’; berupa prosa singkat mengenai suka duka, perjuangan, dan mimpi mereka. Untuk lebih menggugah pecinta kuliner agar mendukung program ini, mereka dapat membaca cerita semi-dokumenter yang saya tulis lebih lengkap di www.bango.co.id,” tutur Dewi.

Tinggalkan komen