Naila Novaranti & Relawan Internasional Ajak Semua Pihak Bersihkan Sampah di Muara Kali Cisadane, Tanjung Burung – Tangerang
Tiket Pesawat Murah Airy

Jakartakita.com – Sebagai bentuk solidaritas, kepedulian dan dukungan nyata terhadap lingkungan sekitar, Naila Novaranti, wanita yang berprofesi sebagai pelatih dan penerjun payung dunia, dan juga sebagai salah satu Ikon Pancasila di tahun 2019, terjun menjadi relawan bersih-bersih sampah untuk kawasan pantai dan lautan Indonesia.
Kali ini, lokasi yang dipilih adalah sampah yang berserakan menumpuk di tepian muara kali Cisadane yang berada di Teluk Burung, Kabupaten Tangerang.
Meski terbilang agak sulit dijangkau, lokasi yang juga tak jauh dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini, dilirik oleh Naila sebagai salah satu destinasi tempat landing aksi penerjunan payungnya nanti.
“Sampah disini luar biasa banyak, menumpuk, membeku bahkan mencemari air kali, lautan dan lingkungan serta habitat di pantai muara Cisadane. Saya ingin lokasi disini bebas sampah, karena lokasi ini sebenarnya sangat menarik apalagi untuk tempat landing terjun payung,” ujar Naila Novaranti usai survei lokasi di Muara Kali Cisadane Teluk Burung, Kecamatan Teluk Naga – Tangerang, Kamis (10/12).
Naila yang pernah menaklukan Everest (puncak gunung tertinggi di dunia) dan Antartika (kutub selatan bumi) dengan aksi penerjunan payungnya, mengaku menjadi relawan peduli sampah karena tergerak hatinya setelah diajak melihat sampah di lokasi tersebut oleh temannya yang adalah aktivis LSM dari Irlandia.
Naila diajak menjadi relawan oleh Ryan Mcinnes (Bule Bolang) dan Christopher David Ings dari PT Indonesia Oceans Integrity (RIO).
Dua temannya itulah yang akan menyediakan alat berat untuk pengangkutan sampah dan mempunyai tekhnologi dalam mengangkut sampah serta mendaur ulang sampah menjadi bermanfaat untuk kehidupan.
“Selain memberikan ide lokasi sampah, mereka juga akan mengelola sampah dengan tekhnologi yang canggih untuk mendaur ulang sampah menjadi bahan bakar minyak, alat-alat rumah tangga dan sepatu olahraga dan sampah juga bisa membuat bahan material rumah dan aspal. Saya dan tim manajemen terjun payung, berinisiatif bahwa lokasi ini bisa menjadi water landing untuk menunjukkan bahwa pariwisata bisa tumbuh dari segala macam keindahan Indonesia, salah satunya datang dari pantai dan laut,” jelas Naila.
Peraih rekor Muri di tahun 2020 dalam hal penerjunan payung dunia itu juga menjelaskan, bahwa aksi pengerukan sampah, rencananya digelar pada tanggal 23 Januari 2021, lalu akan kirim ke luar negeri dan akan di daur ulang menjadi sampah yang bermanfaat.
“Dengan membantu pengerukan sampah disini, nantinya juga bisa membantu menciptakan lapangan kerja, menambah perkonomian dan menciptakan ekosistem baru yang sehat. Dan para nelayan bisa dengan mudah mendapatkan ikan yang tak terkontaminasi oleh sampah,” beber Naila.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Idris mengungkapkan bahwa, pihaknya mendukung aksi bersih-bersih sampah dan memberi apresiasi apa yang dilakukan oleh Naila dan teman-temannya.
“Saya sangat berterima kasih sekali kepada para relawan dan pegiat sampah dari Indonesia dan luar negeri yang peduli dengan lingkungan kita disini. Bahwa persoalan sampah ternyata adalah persoalan kita semua dan tanggung jawab kita bersama,” ucap Idris.
Ditambahkan, sampah yang bertumpuk di Muara Cisadane ini datang dari wilayah Tangerang dan Bogor.
Menurutnya, pihak Pemerintah setempat sebenarnya sudah rutin membersihkan sampah disini, namun karena sampah datang terus menerus setiap kali air mengalir, jadilah menumpuk ke Muara Cisadane.
Adapun survey di Muara Kali Cisadane, Teluk Naga, Tangerang ini juga dihadiri oleh rombongan dari; Bule Bolang, Kopassus dan Wings 1 Paskhas, Kepala Desa Tanjung Burung serta tim peduli sampah dari Teluk Naga.
“Untuk aksi pada tanggal 23 Januari 2021 nanti, saya akan mengajak dan mengandeng pihak manapun dan siapapun untuk bergabung bersih-bersih sampah di Muara Cisadane, baik Perorangan, Perusahaan Swasta, Lembaga, Instansi, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian Pariwisata,” tandas Naila. (Edi Triyono)