Pengamat : Pelemahan Rupiah Tidak Berdampak Signifikan di Sektor Properti
Jakartakita.com – Gonjang-ganjing berita tentang pelemahan nilai tukar Rupiah dan penguatan Dollar AS yang terjadi belakangan ini diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap industri properti secara umum.
“Dampak kondisi ekonomi makro, yang paling dikhawatirkan bukannya soal pelemahan Rupiah, BI Rate yang tinggi, ataupun kenaikan harga BBM. Tapi jika kondisi yang terjadi ini terus berlarut-larut, maka hutang pengembang yang mayoritas dalam bentuk Dollar AS, akan jadi masalah. Ini yang perlu dikhawatirkan oleh banyak pihak,” jelas Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch, kepada Jakartakita.com, di Jakarta, baru-baru ini.
Ditambahkan, soal BI Rate yang cukup tinggi pun, sebenarnya tidak terlalu berdampak terhadap pertumbuhan sektor properti.
“BI Rate ngga masalah. Diperkirakan di kwartal II akan terjadi peningkatan daya beli,” sahutnya lagi.
Menurut Ali, isu terhangat saat ini di segmen menengah-atas adalah soal pajak. Apalagi soal pajak pembelian properti dalam jumlah banyak.
“Yang sedang ramai justru soal isu pajak properti,” tandas Ali.