George dan Indra Rajai Putaran Pertama Permata Indonesian Golf Tour
Jakartakita.com – Perhelatan “Permata Indonesian Golf Tour” menyelesaikan putaran pertama pada Rabu (22/2/2017) ini di Padang Golf Modern, Tangerang, Banten. Namun, pertarungan ketat di puncak leaderboard Indonesian Golf Tour Seri II sudah dimulai.
Diikuti 105 pegolf, dan 18 di antaranya adalah pegolf amatir, George Gandranata dan Indra Hermawan mulai tancap gas. Menyelesaikan 18 hole di hari pertama, keduanya langsung bertengger di puncak dengan skor 3 di bawah par (69).
Indra yang memulai pertandingan di hole 1 sempat terlebih dahulu memimpin di posisi tertinggi setelah birdie di hole 15 menempatkan Indra sebagai pegolf yang membukukan skor terendah pada hari ini (3 di bawah par). Namun, posisi Indra hanya bertahan sebentar. George yang bertanding dari hole 10 berbagi tempat dengan Indra di puncak setelah mencetak skor yang sama.
Bagi Indra, hasil ini di luar dugaan pegolf berusia 36 tahun ini karena ia mengakui sedang dalam kondisi yang kurang fit. “Saya nggak percaya diri karena hari ini kondisi badan sedang tidak enak Namun, ketika hole 1 (par 5), saya bisa 2 on the green (mencapai green). Lalu, putt saya dari jarak 3-4 meter bisa masuk. Eagle. Hole berikutnya saya bisa birdie. Ya bertahan deh. Berusaha main aman saja,” kata Indra, yang membukukan skor terendah 4 di bawah par dari semua turnamen profesional di Modern.
Sebaliknya, George tampil dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Membukukan tiga birdie tanpa satu bogey, pegolf yang berusia 30 tahun itu mengakui telah menerapkan strategi permainan yang biasa dilakukannya di Padang Golf Modern ini.
“Saya fokus hole by hole saja. Saya sering bermain di sini, dan sudah paham bagaimana lapangan di sini. Yang terpenting adalah pukulan saya hari ini sesuai dengan apa yang saya harapkan,” kata George, pegolf terbaik 2014.
“Namun, terlalu pagi untuk berbicara peluang juara karena masih ada 36 hole yang akan dimainkan. Yang pasti, saya akan tetap mengulang gaya permainan saya hari ini: menyerang.”
Keunggulan George dan Indra memang masih terlalu dini. Keduanya hanya unggul satu pukulan dari Benita Kasiadi dan Adrian Halimi yang sama-sama membuat skor 70 (2 di bawah par) dan berada di T3. Ditambah lagi, lima pegolf lainnya, Fajar Winnuryanto, Asep Caprie, N. Supriyatna, Rory Hie, dan I Ketut Sugiarta, yang hanya tertinggal dua pukulan dari George dan Indra.
“Ball striking saya bagus hari ini. Mudah-mudahan momentum ini bisa terus bertahan hingga hari terakhir. Untuk besok, saya optimistis bisa meraih hasil positif lagi,” kata Adrian.
Pertarungan sengit tidak hanya terjadi di arena profesional. Persaingan ketat untuk memenangi Low Amateur pun terjadi antara Naraajie E Ramadhan dan Almay Rayhan yang sama-sama mencetak skor dua di atas par (74). Dua pegolf amatir yang memiliki bakat di atas rata-rata ini tercatat sebagai atlet-atlet golf yang banyak berkiprah di kancah amatir nasional dan internasional.
Naraajie pernah meraih Low Amateur di Combiphar Golf Invitational, turnamen Asian Development Tour, pada November 2016, sedangkan Almay menyabet gelar Low Amateur pada Top Skor Golf Invitational, IGT Seri 1 di Matoa Golf Nasional.
Kini, keduanya akan bersaing siapa yang menjadi amatir terbaik di Seri II ini? Namun, Yang Hee Jun, amatir asal Korea, berpeluang mengambil alih posisi calon Low Amateur. Ia hanya tertinggal satu pukulan dari Naraajie dan Almay.