Jakartakita.com – Ajang pameran bisnis terlengkap dan terbesar di Indonesia yang bertajuk ‘Indonesia Biggest Business Expo’ bakal kembali digelar untuk ke-15 kalinya mulai tanggal 8 – 10 September 2017 di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC).
Event yang diselenggarakan Reed Panorama Exhibitions ini, menggabungkan 3 pameran bisnis dalam satu atap, yaitu; Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2017, Café & Brasserie Indonesia (CBI) 2017, dan Retail Solution Expo Indonesia (RSEI) 2017.
Rencananya, event akbar ini bakal menghadirkan 5 paviliun negara serta 450 brand dari 18 negara, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Adapun event ini juga didukung Kementerian Perdagangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang perdagangan, serta Perhimpunan Waralaba & Lisenci Indonesia (Wali) dan Asosiasi Kopi Special Indonesia (AKSI).
“Seiring dengan semakin berkembangnya industri waralaba dan café serta perubahan gaya hidup di masyarakat, hadirnya pameran ini membuktikan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi pengembangan usaha dan para pelaku usaha waralaba Indonesia telah siap untuk Go International,” ujar James Boey, General Manager Reed Panorama Exhibitions di Jakarta, Rabu (30/8).
Benny Soetrisno, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perdagangan menambahkan, KADIN Indonesia berkomitmen untuk mendorong dan menciptakan iklim usaha yang positif bagi industri waralaba sehingga menumbuhkan ekonomi nasional.
“Melalui event ini, kami juga senang melihat begitu banyak peluang untuk melahirkan pengusaha waralaba baru dari berbagai sektor, termasuk F&B, serta e-commerce,” terang Benny.
Sementara itu, menurut data dari Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), trend digitalisasi pada merek waralaba seperti e-commerce atau marketplace semakin diminati, sehingga memberikan multiplier effect kepada sektor bisnis lainnya seperti logistik dan jasa pengiriman barang
Levita G. Supit selaku Ketua Umum WALI dan Ketua Komite Tetap KADIN Bidang Waralaba, Lisensi dan Kemitraan mengungkapkan, dengan semakin meningkatnya trend digitalisasi di masa mendatang, diharapkan waralaba lokal bisa go global.
“Bagaimana bisa tetap mempertahankan bisnisnya di era ekonomi seperti ini? Tentu harus ada kesungguhan, hasrat dan komitmen seorang pengusaha dalam menjalankan usahanya,” ujar dia.
“Oleh sebab itu, dengan adanya event ini diharapkan mendukung program pemerintah menciptakan pengusaha-pengusaha baru sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja produksi di Indonesia sekaligus mempromosikan waralaba Indonesia dimata dunia,” tuturnya lagi.
Selain pameran, ada berbagai kegiatan-kegiatan edukasi dan berbagi pengetahuan yang diselenggarakan selama pameran seperti Indonesia Franchise Conference, Franchise Corner, Franchise Clinic dan Business Matching (Bizmatch) yaitu kegiatan yang mempertemukan antara investor dan pembeli dengan para pemilik brand ataupun supplier pendukung bisnis.
Adapun Kementerian Perdagangan pada tahun 2017 berencana melakukan sosialisasi usaha waralaba pada komunitas warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal ataupun bekerja di luar negeri. (Edi Triyono)