Kolaborasi ACS Jakarta – SMAN 113 Gelar Konser Amal Bertajuk ‘Dance For Charity : Vanguardian Identity’

foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Para siswa The Anglo Chinese School (ACS) Jakarta Dance Crew menggelar konser bertajuk ‘Dance For Charity: Vanguardian Identity’ pada tanggal 25 – 26 Januari 2019, bertempat di Performing Arts Theatre ACS, Jakarta.

Menurut Arum Handayani selaku Director of Dance For Charity Concert 2019, konser kali ini akan banyak menampilkan kolaborasi berbagai jenis tarian modern dan tarian tradisional Indonesia.

Di sini, para siswa mendapat kesempatan untuk menampilkan keahlian mereka dalam menari, yang merupakan hasil kerja keras mereka selama ini.

Adapun kegiatan ini sudah dimulai pada tahun 2016 dan sejak itu rutin diadakan setiap dua tahun.

“Kali ini merupakan konser yang kedua kalinya kami gelar. Adapun Dance For Charity merupakan sebuah pertunjukan yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk menampilkan apa yang selama ini sudah mereka pelajari dan belajar bekerja sama untuk menampilkan sebuah pertunjukan yang indah. Kerja sama yang dibangun dalam acara ini tidak hanya antara sesama penari, namun juga melibatkan para anggota klub drama, paduan suara, dan grup musik,” terangnya, saat ditemui Jakartakita.com, Jumat (25/1/2019).

Tidak hanya itu, lanjut Arum, konser ini pun merupakan bentuk kontribusi siswa dalam pengumpulan dana amal. Seluruh dana yang terkumpul dari hasil penjualan tiket akan disumbangkan untuk kegiatan bakti sosial tahunan yang dilakukan sekolah ACS Jakarta.

“Kali ini, dana yang terkumpul sebesar Rp84 juta, yang akan diberikan untuk membantu dua Sekolah Dasar di Kupang, NTT, yaitu SDK Don Bosco dan SD Negeri Kofi. Kedua sekolah ini didirikan oleh masyarakat lokal untuk membantu pendidikan para warga yang tidak mampu. Namun, pembangunannya mengalami kendala dalam pendanaan dan sumber daya,” jelas Arum.

Adapun di ajang kali ini, ACS Jakarta berkolaborasi dengan SMAN 113 yang menjadi sekolah percontohan di wilayah Jakarta Timur.

“Dengan adanya kolaborasi tarian modern dan tarian tradisional ini, biar saling belajar satu sama lain, seperti tukar ilmu, juga tukar pengalaman. Jadi (hal) itu yang bener-bener bikin beda banget. Nah, (kolaborasi) itu juga (jadi) program baru dari Diknas untuk sekolah internasional,” ucap Arum.

foto : jakartakita.com/edi triyono

Sementara itu, Axin Fery selaku Head Koreografer I Dance Studio ACS Jakarta menambahkan, dalam event ini, juga ada performence spesial dari orang tua murid yang suka dengan dance pop yang dipadukan dengan unsur tarian modern dan tarian tradisional.

“Total para dancer dalam konser kali ini, jumlahnya mencapai 167 siswa mulai dari SD hingga SMA. Dalam konser dance ini, ada 50 jenis tarian modern dan tradisional yang akan ditampilkan dengan koreografi yang berbeda-beda yang menggabungkan tarian modern dan tarian tradisional, seperti; Hip Hop, urban koreographi, Ladies style, Salsa, tradisional Bali, tari giring-giring, sore kareka dan tarian saman. Adapun persiapan konsep ini sekitar 8 bulan yang lalu, tapi intensifnya sekitar 3-4 bulan,” terang Axin.

Sementara itu, Kayana Anantawijaya, siswa SD ACS Jakarta mengaku senang turut serta dan berpartisipasi dalam konser ini.

“Kami sangat senang sekali ikut Dance For Charity dalam menggalang dana untuk kemanusiaan. Kami akan nge-dance hip hop untuk para guru dan para orang tua murid,” tandasnya. (Edi Triyono)

 

Dance For CharityDance For Charity Concert 2019konser amalPerforming Arts Theatre ACSsekolah ACS JakartaThe Anglo Chinese School (ACS) Jakarta Dance Crew
Comments (0)
Add Comment