900 Perusahaan Dari 39 Negara Bakal Meramaikan Pameran Electric & Power Indonesia 2019

Jakartakita.com – Melistriki Indonesia yang terdiri dari gugusan ribuan pulau merupakan tantangan tersendiri.

Pemasangan jaringan listrik seringkali terkendala kondisi alam dan geografis yang tidak mendukung.

Meski demikian, program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini sudah mencapai angka 98.8 persen dari target 99.9 persen hingga akhir tahun 2019. 

Namun, dibutuhkan upaya luar biasa untuk mencapai 1 persen sisanya, karena PLN harus mampu menjawab dua tantangan besar dalam hal elektrifikasi, yaitu: infrastruktur dan daya beli masyarakat.

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk tercapainya target program elektrifikasi di Indonesia, PT Pamerindo Indonesia akan menyelenggarakan pameran Electric & Power Indonesia 2019, yang akan diselenggarakan pada tanggal 11-14 September, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Berbagai penyedia dan pembangkit listrik terkemuka dari sektor industri serta energi terbarukan akan berpartisipasi dalam pameran ketenagalistrikan terbesar di Asia Tenggara ini.

Ben Wong, Managing Director Pamerindo Indonesia mengatakan, melalui penyelenggaraan Electric & Power Indonesia 2019 pihaknya akan menghadirkan pakar dan insinyur di industri energy yang berkompeten.

“Pamerindo berharap dapat mempromosikan dan memperluas peran dan efektivitas sektor swasta dalam melistriki seluruh Nusantara dan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian listrik serta bahan baku,” kata Ben dalam keterangan pers, Selasa (28/8).

“Alternatif sumber energi juga perlu dipikirkan sehingga kita tidak perlu khawatir kekurangan energy,” tambahnya.

Dijelaskan, lebih dari 900 perusahaan dari 39 negara baik lokal maupun luar negeri, termasuk 7 pavilion/regional seperti; China, Germany, Korea-KEMC, Korea-KOEMA, Singapore, Taiwan (TEEMA) dan Turkey akan bereksebisi dalam pameran di area seluas kurang lebih 18.000 sqm ini.

Hadirnya merek-merek terkemuka memberi ragam pilihan untuk melengkapi kebutuhan para pemangku kepentingan akan industri electric, power & renewable energy.

Adapun beberapa nama penyedia kebutuhan industri sektoral terkemuka kembali hadir meramaikan pameran, antara lain; Schneider Electric Indonesia, Voksel Electric, ABB, Altrak 1978, Chint Indonesia, Guna Elektro, Himel, KMI Wire, Legrand, MTU, Siemens, Sahabat Indonesia, Tekhnik Unggul Listrindo, Pura Mayungan, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, Ir. Eddie Widiono S.,M.Sc., M.M, selaku Pendiri dan Ketua Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia mengatakan, otomatisasi dan digitalisasi energi telah menjadi kebutuhan mutlak pada saat ini agar dapat meningkatkan efisiensi konsumsi listrik dan bahan baku.

Ini dapat dilakukan, misalnya dengan membuat data profil pelanggan sehingga penyedia listrik menyesuaikan kapasitas operasional pembangkit listrik mereka sesuai dengan waktu pemakaian pelanggan.

Pada kesempatan yang sama, Schneider Electric Indonesia dan Voksel Electrik, dua diantara peserta pameran Electric & Power Indonesia 2019 mendatang, turut menyampaikan dukungannya. 

“Dunia kita berubah dengan cepat, dan saat ini kita menghadapi perubahan tektonik dalam transisi energi dan revolusi industri. Menjawab tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan energi, kami menyediakan digital energi sebagai solusi dan otomatisasi untuk efisiensi konsumsi energi dan bahan baku serta energi yang berkelanjutan,” jelas Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia.

Lebih lanjut Xavier juga menegaskan, bahwa keberlanjutan yang dimaksud oleh Schneider di sini memiliki cakupan yang luas, termasuk dekarbonisasi.

“Hari ini Schneider telah mampu menjawab tantangan ini dengan menawarkan produk premiumnya, EcoStruxure, arsitektur energi dengan platform berkemampuan IoT unutk mengoptimalkan pemakaian listrik berdasar kebutuhan pelanggan,” ungkapnya.

Adapun Dr. Ir. Heru Dewanto, IPU, selaku Presiden Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Ketua Umum The ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) mengatakan, pameran Electric & Power Indonesia ke-19 akan diselenggarakan bersamaan dengan pembukaan Conference of ASEAN Federation Engineering Organization atau CAFEO yang diadakan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Heru menyebut konferensi ini lebih dari sekedar acara pertemuan tahunan. 

“Merupakan suatu kehormatan bagi PII untuk menjadi tuan rumah CAFEO tahun ini. Kami gunakan kesempatan ini untuk unjuk pencapaian para insinyur Indonesia kepada rekan-rekan insinyur lainnya di ASEAN dan Asia Pasifik. Acara ini juga merupakan perayaan keberhasilan kami dalam mengembangkan infrastruktur. Saya rasa kita patut berbangga akan hal tersebut,” tandasnya. (Fahrul Anwar)

industri electrickementerian esdmpameran Electric & Power Indonesia 2019Persatuan Insinyur Indonesia (PII)power & renewable energyprogram elektrifikasi
Comments (0)
Add Comment