Take a fresh look at your lifestyle.

Carrefour Bina 150 Pelaku UMKM

0 1,091

DSC06349Jakartakita.com – Direktur Corporate Affairs PT Trans Retail Indonesia (Carrefour), RM Adji Srihandoyo menyatakan, pihaknya bekerjasama dengan LLP-KUKM (Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) telah berhasil membina 150 pelaku KUMKM menuju pasar ritel modern, agar bisa bersaing di pasar bebas ASEAN. Pelatihan berlangsung intensif selama 6 bulan melalui program Capacity Building bagi pelaku Koperasi dan UKM.

“Selama 6 bulan program, telah tersaring 78 KUMKM yang berpotensi masuk ke pasar ritel modern dan 20 pelaku KUMKM yang telah siap masuk pasar ritel modern,” kata Adji, di sela-sela acara penutupan pelatihan di Jakarta, Kamis (29/1).

Dijelaskan, selama pelatihan, para KUMKM diajarkan 11 materi yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku KUMKM tersebut. Antara lain, training motivasi untuk meraih sukses, konsep pengembangan usaha, manajemen dan akses jasa keuangan, pengembangan kualitas produk (kualitas, kuantiti, hygien dan kemasan), keahlian menjual, melayani, dan negosiasi, pengurusan ijin dari BPOM, akses pasar retail modern dan bisnis online, tata cara pengurusan sertifikat ijin halal, pengembangan jalur distribusi dan pemasaran, serta cara sukses meningkatkan penjualan dan keuntungan usaha.

Selama ini, lanjut Adji, PT Trans Retail Indonesia (Carrefour) baru menyerap sekitar 210 UMKM selama setahun, dan sudah memajang produknya di stand Pojok Rakyat. Padahal, target perusahaan mampu menyerap sekitar 2 ribu UMKM.

Related Posts
1 daripada 6,414

“Pada Januari 2015 saja, baru 25 UMKM yang lolos seleksi,” ujarnya.

Menyoal masih sedikitnya jumlah UMKM yang tersaring, Adji berpendapat, “Bukan kuantiti tapi kualitas UMKM yang kita inginkan,” tegasnya.

Guna menyiasati kondisi tersebut, sambung Adji, Carrefour telah bekerjasama dengan Kementerian KUMKM untuk mendapatkan produk-produk lokal yang berkualitas. Maklum saja, di Carrefour sendiri, tidak kurang dari 90 persennya menyediakan produk lokal.

“Salah satu caranya, kita bekerjasama dengan kementerian KMKM dan melalui program pelatihan ini,” jelasnya.

Ditambahkan, saat ini, dari sekitar 3500 suplier yang memasukan produk ke Carrefour, 75 persennya merupakan suplier dari UMKM.

 

 

Tinggalkan komen