Take a fresh look at your lifestyle.

Pelancong ke Tanjung Lesung Ditargetkan Naik Jadi 500 Ribu Orang Untuk Tahun Ini

0 892
tanjung lesung banten
foto : istimewa

Jakartakita.com – Senior Event Manager PT Banten West Java Tourism Development, Hanrina Isneningsih menargetkan, pertumbuhan pengunjung di Tanjung Lesung naik menjadi 500.000 orang pada tahun 2015 ini.

Hanrina menjelaskan, biasanya kawasan pariwisata seluas 1.500 hektare itu menyedot wisatawan mencapai 250.000 orang setiap tahun. Komposisi terbesar tetap pelancong dalam negeri.

“Tahun ini paling tidak jumlah pengunjungnya dobel dari tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya, di Tanjung Lesung, Banten, pekan lalu.

Secara reguler pengunjung di Tanjung Lesung terdiri dari 20% wisatawan internasional dan 80% lainnya pelancong domestik. Wisawatan asing yang datang terbanyak dari Eropa, khususnya Belanda dan Jerman.

Peak season menjadi kontributor utama terhadap kunjungan ke Tanjung Lesung, lonjakannya mencapai 100% dari hari-hari biasa terutama pada Juni-Agustus dan November-Desember.

Untuk pelancong Asia dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan biasanya meminati Kalicaa Villa.

Hanrina menjelaskan, kawasan pariwisata ini sekarang punya lima penginapan dengan konsep yang berbeda-beda. Setiap penginapan membidik karakter pengunjung yang berbeda pula.

Related Posts
1 daripada 6,508

Ada 44 villa dilengkapi private pool di Kalicaa Villa Estate, 61 unit villa di tanjung Lesung Beach Hotel, the Blue Fish, the Sailing Club, dan Green Coral Exclusive Camping. The Sailing Club biasanya jadi favorit wisatawan Eropa.

Olahraga laut yang bisa dilakukan sebetulnya mulai dari snorkeling, menyelam, banana boat, dan berlayar. Selain olahraga laut pengujung juga bisa memelajari transplantasi terumbu karang serta memberi makan burung camar.

Setidaknya ada dua kawasan pantai yang biasa dikunjungi, yaitu pantai yang di Beach Club dan Pantai Bodur. Khusus Bodur sedang dilakukan perbaikan dan baru akan dibuka kembali untuk umum jelang Lebaran tahun ini.

“Kami tidak mau ada kesan kumuh, maunya tetap tertata baik, jadi mungkin Bodur nanti tidak gratis lagi. Retribusi sendiri akan dikelola untuk jaga fasilitas umum,” ucap Hanrina.

Kendati menarik, tetapi Tanjung Lesung terbilang kurang memadai dari segi transportasi. Rute jalan darat setidaknya butuh 6 – 7 jam, sedangkan jalur laut dan udara belum ada.

Transportasi darat pun harus ditempuh wisatawan menggunakan kendaraan pribadi. Oleh karena itu kawasan pariwisata Tanjung Lesung perlu didukung fasilitas transportasi air selain via jalan darat guna memudahkan wisatawan berkunjung.

Tanjung Lesung sendiri merupakan destinasi wisata eksklusif di pinggiran pantai yang ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pada 23 Februari 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Berjarak 170 km barat daya DKI Jakarta, di desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Sumber : Bisnis.com)

 

Tinggalkan komen