Take a fresh look at your lifestyle.

Sugih Energy Anggarkan Capex US$ 33 Juta

0 801
foto : jakartakita.com/heri supriyatna
foto : jakartakita.com/heri supriyatna

Jakartakita.com – PT Sugih Energy Tbk (SUGI) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$33 juta untuk tahun ini.

Direktur PT Sugih Energy Tbk, Indra Wijaya menjelaskan, dana capex tersebut digunakan untuk blok Selat Panjang yakni, untuk pengeboran tiga while sekitar US$24 juta, untuk pipa sekitar US$5 juta, dan untuk while service delapan sumur US$3 juta.

“Ya keseluruhan sekitar US$33 juta,” jelasnya di Jakarta, (30/6/2016).

Ditambahkan, saat ini Perseroan memiliki tiga proyek yakni, Selat Panjang, blok Lemang, dan blok Kaliyani. Untuk blok Lemang akan berproduksi di bulan Juli. Kemudian di blok Selat Panjang sudah berproduksi dan sudah bisa me-refer gas dan condensat ke PLN. Sementara itu, untuk blok Kaliyani masih dalam tahap eksplorasi.

Related Posts
1 daripada 6,414

Adapun kontribusi terbesar dari ketiga proyek tersebut berdasarkan (plan of development/POD) adalah dari blok Lemang. “Kalau berdasarkan dari POD ya dari Lemang,” jelasnya.

Sementara untuk sumber capex, Indra belum mau mengungkapkan secara rinci, namun dia menyebutkan, sumber capex tahun ini berasal dari internal perusahaan. “Untuk itu kita belum bisa kasih statement sekarang. Tetapi sebagian cash dari internal,” jelasnya.

Lebih lanjut Indra mengungkapkan, untuk target pendapatan di minyak agak sulit karena di minyak ada harga yang bergerak fluktuatif. Namun, untuk proyeksi tahun ini diperkirakan akan bergerak positif.

“Kalau bicara target pendapatan agak sulit ya, karena di minyak itu kan ada harga yang bergerak fluktuatif,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk target produksi Perseroan sekitar 4.000 barel per hari. Sebelumnya target produksi 5.000 barel per hari. Angka ini mengalami penurunan namun dikarenakan Perseroan bukan operator, maka Perseroan menggunakan asumsi yang digunakan oleh operator. Sedangkan untuk produksi gas, Perseroan masih akan tetap berdasarkan pada kontrak di Selat Panjang dengan target sekitar 3 MM. (Heri Supriyatna)

Tinggalkan komen