Take a fresh look at your lifestyle.

Upayakan Keamanan Cyber di Industri Telekomunikasi, XL Axiata Gelar ‘Risk & Control Forum’

0 2,524
foto : ilustrasi (ist)

Jakartakita.com – Guna membangun kewaspadaan bersama atas potensi ancaman kejahatan cyber, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan suatu forum diskusi dan berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan risiko bisnis yakni “Risk & Control Forum” (RCF) di Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Menurut Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, XL Axiata sebagai salah satu pelaku Industri Telekomunikasi perlu untuk terus mencermati tren industri dan risiko-risiko terkait.

“Dengan mendiskusikan dan berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan risiko bisnis (risk and control), kami berharap para pelaku industri ini dapat saling berbagi pengalaman, dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kompetensi mengenai hal-hal tersebut,” jelas Dian dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (12/9/2017).

Dijelaskan, saat ini hampir setiap perusahaan menggunakan sistem teknologi informasi dan koneksi ke dunia digital untuk mendukung aktivitas bisnisnya. Karena itu, semua perusahaan pasti memiliki kebutuhan untuk mampu mengamankan sistem teknologi informasi yang dikelolanya.

“Untuk itulah, event ini menjadi sangat penting bagi pelaku industri. Apalagi, serangan cyber juga acap kali menyasar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Memiliki sistem keamanan cyber dan manajemen risiko yang kuat tentu menjadi suatu nilai tambah yang penting bagi setiap perusahaan di industri ini,” terang Dian.

“Kami juga berharap Forum Risk & Control ini selanjutnya bisa menjadi wadah bagi para praktisi audit dan manajemen risiko di industri telekomunikasi dan industri terkait untuk saling berdiskusi, berbagi ilmu, pengalaman, bertukar pikiran, dan menjalin komunikasi,” sambungnya.

Lebih lanjut, Dian juga menekankan pentingnya forum ini bagi pelaku industri financial technology (fintech). Menurutnya, pelaku industri fintech pun harus aware dengan segala resiko yang mungkin muncul dari sisi cyber. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa pelaku industri fintech dalam memperluas pengembangan bisnisnya menggunakan sarana platform digital terutama dalam upaya memperbanyak pengguna.

Related Posts
1 daripada 6,860

“Jaminan atas keamanan data dan juga dana nasabah dari berbagai sisi tentu menjadi perhatian utama masyarakat dalam menggunakan jasa dan produk fintech,” tutur Dian.

Adapun Forum Risk & Control 2017 ini terbagi dalam beberapa sesi. Sesi 1 dan 2 masing-masing berupa seminar mengenai cyber security dan tata kelola perusahaan pada era digital, serta mengenai tema bagaimana perkembangan digital finance mempengaruhi dunia bisnis pada saat ini.

Pada sesi selanjutnya, terdapat diskusi interaktif yang berlanjut dengan diskusi panel, di mana setiap operator telekomunikasi diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman atau inisiatif terkait tantangan yang dihadapi di bisnis telekomunikasi.

Peserta pada forum ini akan terdiri dari pelaku industri telekomunikasi, baik dari kalangan operator telekomunikasi, penyedia teknologi jaringan, praktisi industri teknologi finansial (fintech), serta komunitas auditor internal dan manajemen risiko.

Sementara itu, untuk pembicara yang akan hadir antara lain regulator dari Direktorat Keamanan Informasi pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, pakar dan konsultan industri telekomunikasi, serta praktisi pelaku industri Fintech.

Asal tahu saja, pada 2015 lalu, XL Axiata menyelenggarakan event Forum Risk & Control yang pertama. Event tersebut mendapatkan respon yang baik dari para peserta.

Karena itu, pada penyelenggaraan RCF 2017 ini, XL Axiata berharap akan tercapai suatu kesepakatan/komitmen dari para peserta untuk menjalin komunikasi yang berkesinambungan di antara para praktisi audit dan manajemen risiko di industri telekomunikasi.

Selain itu, forum ini nanti juga diharapkan akan menyepakati komitmen untuk mengadakan Forum Risk & Control secara rutin.

 

Tinggalkan komen