Take a fresh look at your lifestyle.

Megawati : Pancasila Hadir Sebagai Basis Teori Sosial Yang Bersifat Dinamis-Progresif

0 1,848
megawati-peluncuran buku Revolusi Pancasila
foto : ikung adiwar

Jakartakita.com – Selasa (27/10/2015) kemarin, di Jakarta Convention Center, Jakarta, mantan presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menjadi keynote speaker atau pembicara kunci dalam Bedah Buku ‘Revolusi Pancasila’ karya dari Dr. Yudi Latif.

Dalam sambutannya, Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa buku ‘Revolusi Pancasila’ mampu menggugah cara pandang terhadap Pancasila.

“Selama ini, Pancasila sering dimaknakan dalam pengertiannya sebagai dasar negara saja. Pancasila yang statis. Melalui buku ini, Pancasila hadir sebagai basis teori sosial yang bersifat dinamis-progresif,” kata Megawati.

megawati-yudi latief
foto : ikung adiwar

Ia juga mengapresiasi buku tersebut karena sejalan dengan konsep Trisakti.

Related Posts
1 daripada 4,963

“Buku Revolusi Pancasila ini tidak hanya inspiratif. Tapi buku ini juga memiliki pijakan historis yang kuat. Buku ini akan menjadi referensi penting terhadap upaya merubah tatanan masyarakat yang kita inginkan bersama melalui jalan Trisakti,” sambungnya.

Lebih lanjut dikatakan, dengan cara pandang Pancasila pada watak revolusioner dari Yudi Latif, ia percaya, bahwa keseluruhan gagasan dalam buku ini semakin memperkuat program revolusi mental yang dicanangkan kembali oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Pontjo Sutowo, Ketua Aliansi Kebangsaan, dalam pembukaan acara, mengungkapkan tentang pentingnya untuk menjungjung tinggi semangat kebangsaan dan kerakyatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Semangat kebangsaan dan kerakyatan sebagai roh dari dasar dan ideologi negara,” ujarnya.

“Adapun bangsa dan negara kita, sejak dari tahap yang paling awal justru diniatkan sebagai rumah bersama untuk segala golongan, ras, etnik, dan agama yang ada di Indonesia ini,” tegasnya lagi.

Hadir juga dalam acara ini Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Mantan Wapres Try Sutrisno, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan pimpinan Yayasan Universitas Pancasila Siswono Yudohusodo.

Tinggalkan komen