Take a fresh look at your lifestyle.

RPX Menjalin Kerjasama Dengan Unilever Dalam Menyediakan Layanan Distribusi Terpadu

0 1,287
foto : istimewa
foto : istimewa

Jakartakita.com – RPX, perusahaan penyedia layanan pengiriman ekspres dan solusi logistik terpadu (One Stop Logistics) mengumumkan kesepakatan bisnis bersama PT Unilever Indonesia Tbk.

RPX melalui salah satu pilar bisnisnya yaitu Logistics, dalam kerjasama ini menyediakan paket jasa logistik terpadu (Package Logistics Solution), yang meliputi distribusi barang (distribution), armada pengiriman andal (trucking), sumber daya manusia (man power), peralatan penanganan barang (material handling), penyimpanan (storage), penanganan barang jadi (handling finish good), pengemasan (handling packaging), persediaan barang (inventory system), standar kesehatan dan keselamatan kerja (safety requirement).

Dari kolaborasi bisnis ini, RPX optimistis menargetkan pertumbuhan bisnis logistik meningkat lebih 30% hingga 2016. Adapun untuk layanan pergudangan ditargetkan berada pada level positif di lebih 15% per tahun.

“RPX sangat bangga melayani dan bermitra dengan Unilever. Hal ini semakin memperkuat posisi RPX sekaligus menambah portofolio RPX dalam memenuhi kebutuhan pelanggandi sektor bisnis fast moving constumers good (FMCG) berdasarkan pertumbuhan industrinya dan permintaan pasar yang kian tumbuh cepat,“ jelas Rubianto Mukti Wibowo, Vice President Logistics & Sales Retail RPX Group, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (20/9/2016).

Lebih lanjut dijelaskan, dalam memperkuat dan meningkatkan kebutuhan pelanggan dari jasa logistik distribusi darat, dimanapun pelanggan membutuhkannya, RPX mengoptimalkan kinerja dengan penerapan aplikasi Transportation Management System (WMS).

Fasilitas ini dapat memberikan nilai tambah pelanggan, diantaranya melacak dan mengetahui status pengiriman barang melalui RPX Tracker, sehingga pelanggan akan tetap mempunyai kualitas manajemen waktu dan produktivitas distribusi.

“Pada fase I kerjasama ini, wilayah distribusi mencakup DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah,” jelasnya.

Distribusi yang dilaksanakan RPX terfokus pada pusat produksi/pabrik (factory) Unilever di Cikarang, Jawa Barat ke pusat distribusi utama (main distribution center) Unilever menggunakan armada jenis container, fuso dan wing box.

Related Posts
1 daripada 6,460

“Untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan sementara dan penangangan persediaan barang di gudang Unilever,” ujarnya.

Sementara itu, untuk kebutuhan pengiriman barang ke luar Pulau Jawa (domestic) dan luar negeri (export), RPX mengangkut barang dari pabrik Unilever ke pelabuhan laut dengan mengandalkan container dan wing box.

Sejalan pengembangan bisnis, pendistribusian barang oleh RPX dilaksanakan dari pusat distribusi utama Unilever ke jaringan kota besar (region distribution center) dengan memanfaatkan armada jenis fuso dan trailer. Mekanisme pengantaran dalam satu wilayah (intra region)juga ditangani RPX dengan pengoperasian kendaraan angkut barang jenis wing box dari gudang besar di suatu kota ke peritel (toko).

Ditambahkan, kerjasama juga mencakup penyediaan layanan penyimpanan bersifat sementara (temporary storage) dengan container. Kondisi tersebut dilakukan untuk mendistribusikan barang secara efektif dalam kondisi tertentu, seperti penyesuaian operasional truk menjelang Lebaran lalu.

Fase II kerjasama, lanjut dia, RPX menyediakan layanan pergudangan satu atap terpadu (One Stop Logistics Solution) mencakup penanganan barang yang terpusat di Semarang untuk distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta (intra region).

“Ke depan, target layanan dapat menjangkau Jawa Timur, Bali dan Sampit, Kalimantan Tengah,” jelasnya lagi.

Sekadar informasi, data Kantar World Panel Indonesia menyebutkan, total industri fast moving consumers good (FMCG) Indonesia tumbuh 5,9% di kuartal II 2016, dibandingkan dengan kuartal II 2015. Pertumbuhan positif terlihat di pasar modern dan perdagangan tradisional. Untuk pasar modern terutama didorong perkembangan minimarket dan supermarket.

Pada kuartal II/2016, pertumbuhan terjadi di segmen kebutuhan pribadi dan rumah tangga. Hal ini dilatarbelakangi jumlah penduduk Indonesia mencapai 255,5 juta jiwa, total rumah tangga berkisar 65,1 juta dan 68 persen berada pada usia produktif (15 – 64 tahun).

“Jika berbicara peluang FMCG di Indonesia, diproyeksikan masih dinilai profitabel dari sisi konsumsi. Secara garis besar, bisnisnya menarik dan menjanjikan. Masyarakat di kawasan perkotaan (urban) maupun pedesaan (rural) terus membutuhkan produk tersebut menurut tingkat dasar konsumsinya (basic consumption). Penangangan barang modern dan distribusi yang tepat adalah salah satu solusinya,” pungkas Rubianto.

 

Tinggalkan komen