Take a fresh look at your lifestyle.

Riset : 62% Wisatawan Indonesia Lakukan Pemesanan Perjalanan Melalui Ponsel

0 1,360
foto : jakartakita.com/edi triyono

Jakartakita.com – Penelitian bertajuk Journey of Me Insights yang dirangkum oleh Amadeus, penyedia solusi teknologi canggih untuk perjalanan global menyebutkan, sebanyak 62% wisatawan Indonesia melakukan sebagian besar pemesanan untuk perjalanan mereka melalui ponsel. Sedangkan hanya 11% wisatawan Selandia Baru yang melakukan hal serupa.

“Di sisi lain, ketika 84% wisatawan Singapura menganggap penting untuk menemukan bantuan orang yang dapat berbicara bahasa yang mereka mengerti di tempat tujuannya, 96% wisatawan Indonesia tidak menganggap hal tersebut terlalu penting,” ucap Andy Yeow selaku General Manager Amadeus Indonesia, saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Hal yang menarik lainnya dari penelitian tersebut adalah; wisatawan Indonesia lebih dapat menerima berita terbaru dan rekomendasi teman tentang perjalanan mereka dan melalui media sosial (29% dan 19%). Sedangkan hanya 4% yang merasa senang dihubungi via telepon.

“Rekomendasi yang paling membantu bagi wisatawan Indonesia adalah bagaimana cara menghemat uang, atau cara membuat perjalanan menjadi lebih nyaman,” terang Andy.

Related Posts
1 daripada 6,884

Menyikapi hal tersebut, menurut Andy Yeow, penyedia layanan pariwisata yang dapat mengerti dorongan wisatawan Indonesia dan mampu memanfaatkan preferensi unik mereka, akan memiliki peluang untuk mendapatkan loyalitas mereka dalam jangka panjang.

Pasalnya, saat ini, Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Pasifik dengan pasar pariwisata terbesar di dunia

Adapun semua deskripsi angka yang di rangkum oleh Journey of Me Insights dilakukan dalam kerjasama dengan YouGov di 14 negara di Asia Pasifik, termasuk Australia, Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Sedangkan untuk jumlah responden, terdapat 6.870 orang dewasa di seluruh Asia Pasifik, yang telah melakukan perjalanan Internasional dalam 12 bulan terakhir.

Sementara untuk riset lapangan, telah dilakukan antara tanggal 8 – 17 Mei 2017 dan dilakukan secara online.

“Dengan adanya penelitian ini, kami berharap dapat membantu konsumen dan mitra kami untuk membentuk masa depan industri perjalanan yang mengedepankan para wisatawan,” tandas Andy.  (Edi Triyono)

Tinggalkan komen