Ajang ‘FGD 2019’ Jadi Jembatan Mahasiswa dengan Dunia Kerja di Bidang Migas
foto : istimewa
Jakartakita.com – Acara rutin tahunan bernama UI Petro Gas Days kini bermetamorfosis menjadi Process Engineering & Energy Days (PGD).
Hajatan yang diprakarsai oleh mahasiswa Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia (UI) ini diselenggarakan untuk yang ke-15 kalinya di Kampus UI, Depok, Jawa Barat.
Forum PGD, yang diawal pembukaan mengundang Dirjen Migas, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto dan Dirjen Tenaga Listrik, Rida Mulyana, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa dengan dunia kerja. Di mana mahasiswa dapat mencoba merasakan pengalaman kerja nyata dan membangun relasi dengan banyak perusahaan ternama, baik nasional dan mulitinasional yang ikut berpartisipasi di event PGD.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga bisa ikut menuangkan ide dan pemikirannya untuk menangani masalah migas, energi dan industri di dunia.
“Harapannya, kegiatan ini bisa menjembatani mahasiswa dengan dunia kerja, terutama bagi para mahasiswa yang akan lulus untuk bisa masuk ke field yang mereka inginkan,” ucap Batara Triargi, Ketua Panitia PGD 2019 dalam siaran pers, yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Sementara itu, Hangga Yudha Wibisono, perwakilan dari Weatherford, yang didapuk menjadi juri di salah satu lomba di ajang PGD 2019 menyebutkan, kegiatan seminar yang dihelat di PGD 2019 akan menambah pengetahuan dan pengetahuan mahasiswa akan dunia migas. Sedangkan kompetisi yang diadakan di PGD 2019 juga akan menambah motivasi para mahasiswa untuk membekali dirinya akan pengetahuan dan keahlian tentang dunia migas.
“Rasa ingin tahu mahasiswa terhadap industri migas sudah sangat baik. Tapi tentu practical-nya tetap harus lebih diasah,” katanya.
Adapun Restio Adhyaksa Brata, Senior Geologist yang bekerja di Schlumberger dan menjadi perwakilan perusahaannya menjadi juri di salah satu lomba di PGD 2019, mengapresiasi positif kegiatan PGD yang rutin diadakan oleh mahasiswa UI setiap tahunnya.
“Ini bagus buat mahasiswa untuk menambah pengalaman dan perkenalan dengan perusahaan. Jadinya, mahasiswa minimal tahu dan ada gambaran tentang pekerjaan di perusahaan,” kata Restio. (Edi Triyono)